TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Pemerintah Kabupaten Bangli akan memasang kamera CCTV yang tersebar di sebelas titik.
Upaya tersebut bertujuan untuk menunjang kinerja Tim Reaksi Cepat (TRC).
Kepala Dinas Kominfosan Bangli, I Wayan Dirgayusa menjelaskan, sejak di-launching pada awal bulan Maret, keberadaan TRC dalam Layanan Pengaduan 24 Jam di Bangli kian diminati masyarakat.
Hal ini terbukti dari laporan yang masuk per bulan Mei, mencapai 50 laporan.
Baca juga: Bangli Bakal Rekrut 997 Formasi CPNS dan PPPK 2021, Rencana Pembukaan Pendaftaran Diumumkan 29 Juni
“Laporan yang masuk beragam. Mulai dari pohon tumbang, jalan longsor, ular masuk rumah, konsultasi tempat membayar pajak, bahkan cara memasang tabung gas, hingga cara memasukkan token listrik juga ada yang bertanya,” ungkapnya, Minggu 27 Juni 2021.
Kendati beberapa permintaan bantuan terdengar sepele, menurut Dirgayusa, banyaknya masyarakat yang memanfaatkan layanan 24 jam adalah wujud kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Selain juga wujud bahwa pemerintah selalu ada untuk masyarakat.
“Kalau dulu kan masyarakat bingung harus lapor kemana, harus tanya kepada siapa. Yang kenal atau punya kontak kepala BPBD ya bisa. Kalau sekarang, enggak. Masyarakat bisa mengakses bantuan dengan berbagai cara. Bisa via facebook, whatsapp, hingga telepon. Jadi pengaduan 24 jam menampung seluruh permasalahan masyarakat,” katanya.
Untuk mendukung pelayanan 24 jam, Dirgayusa mengatakan Diskominfo Bangli akan memasang kamera CCTV.
Ia menjelaskan, pemasangan CCTV ini mulanya sempat diusulkan awal tahun 2021, namun karena kekurangan anggaran serta waktu yang mepet, kegiatan akhirnya direalokasikan pada tahun 2022.
“Tujuan awal kita adalah memvisualisasikan situasi riil yang ada di lapangan. Sehingga kita bisa melakukan bisa melakukan pemantauan, pengawasan, serta mengambil langkah-langkah yang tepat dan cepat.
Misalnya macet, maka kita bisa sesegera mungkin mengantisipasinya. Selain juga untuk memantau pelayanan tim TRC. Jadi sudah sampai mana tim itu berjalan. Sehingga memberikan kepastian kepada masyarakat,” ucapnya.
Berdasarkan penghitungan pihaknya, lanjut Dirgayusa, sejatinya dibutuhkan 26 unit CCTV.
Sasarannya mulai dari pintu masuk Kabupaten Bangli, jalan utama, objek wisata, hingga pusat ekonomi.
Baca juga: Lakukan Kekerasan Fisik dan Keluar Rumah Bawa Senjata Tajam, Warga Gianyar Dikirim ke RSJ Bangli
Namun sebagai pilot project, pihaknya terlebih dahulu akan memasang 11 unit CCTV.
Alasannya, karena biaya yang cukup mahal, serta untuk mengevaluasi efektivitas dari pemasangan CCTV ini.
“Berdasarkan survey, 11 CCTV itu akan dipasang di pertigaan Penelokan, Desa Penglipuran, pertigaan Patung Peranda, depan Pura Kehen, Pasar Kidul Bangli, pertigaan RSU Bangli lama, depan rumah jabatan bupati, perempatan kantor bupati, gapura Bangli (Perbatasan Bangli-Gianyar), Patung Adipura, dan Pasar Kintamani,” sebutnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Bangli