3. Merasa malu atau depresi
Jika kebutuhan akan seks berubah menjadi kecanduan, perasaan seksual seseorang mungkin juga akan diselingi dengan perasaan cemas, malu, depresi, atau menyesal.
Seseorang mungkin merasa malu tentang dorongan seksualnya dan kesulitannya mengendalikan dorongan tersebut. Mereka bahkan mungkin menunjukkan tanda-tanda depresi klinis atau ide bunuh diri.
Penelitian menunjukkan bahwa tidak jarang orang yang kompulsif secara seksual juga menunjukkan tanda-tanda depresi, kecemasan, dan kecemasan sosial.
Baca juga: Anti Mengecewakan Pasangan, Ini 5 Makanan Yang Bikin Ereksi Tahan Lama
Sebuah studi menemukan bahwa di antara pria dengan kompulsif seksual, 28 persen di antaranya menunjukkan tanda-tanda depresi. Angka ini lebih banyak dibandingkan persentase populasi umum yang hanya 12 persen.
4. Kehidupan pribadi maupun sosial terganggu
Seorang pecandu seks mungkin terpaku pada seks sampai pada titik di mana mereka mengalami kesulitan untuk terlibat dalam aktivitas lain.
Mereka mungkin tertinggal dalam tanggung jawab di sekolah, pekerjaan, atau kehidupan pribadi mereka atau menjadi menarik diri secara sosial.
Mereka mungkin juga memprioritaskan perilaku seksual daripada bentuk relaksasi atau hobi lainnya. Hubungan dengan teman, keluarga, dan pasangan mungkin terganggu karena hal ini.
5. Sering masturbasi
Sementara masturbasi bisa menjadi cara yang sehat untuk mengeksplorasi seksualitas dan mengekspresikan dorongan seksual, masturbasi berlebihan bisa menjadi tanda kecanduan seksual.
Baca juga: Mengusik Kesehatan Mental dan Fisik, Inilah 10 Tanda Patah Hati Yang Patut Diwaspadai
Ini mungkin terlihat seperti masturbasi kompulsif, masturbasi pada waktu yang tidak tepat, atau bahkan masturbasi sampai menyebabkan ketidaknyamanan fisik atau rasa sakit.
6. Terlibat dalam perilaku berisiko atau tidak pantas
Dalam beberapa kasus, kecanduan seksual dapat menyebabkan perilaku seksual yang tidak pantas dan atau berisiko.
Ini dapat mencakup eksibisionisme, seks di ruang publik, seks tanpa perlindungan, dan seks dengan pekerja seks. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan seseorang mengembangkan penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi menular seksual (IMS).