Hendri mengatakan ini merupakan koreksi sehat akibat adanya panic selling.
Baca juga: Merugi Akibat Pandemi Covid-19, AirAsia Group Cari Dana Rp 8,65 Triliun, Hutang Hingga Jual Saham
Nah ke depannya, beberapa sentimen yang dinilai bisa mengangkat IHSG yaitu harapan efektivitas PPKM darurat yang sedang dijalankan pemerintah, kemudian target capaian vaksinasi pemerintah yang terealisasi, dan ekspektasi penurunan kasus Covid-19.
Hendri menambahkan, PPKM darurat saat ini diharapkan dapat menekan kasus yang meningkat mengingat ongkos PPKM ini yang cukup besar.
Apabila kasus turun, kepercayaan investor diharapkan akan kembali pulih dalam berinvestasi di bursa kendati pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan masih terhambat.
Dia memproyeksi IHSG dalam jangka menengah akan bergerak volatile dengan kecenderungan melemah menguji support terdekatnya yaitu di level 5.930, dan level support sebulan berada pada level 5.860.
Kemudian pasar akan bergerak konsolidasi pada level tersebut, adapun level resistance sebulan berada pada level 6.000.
Baca juga: Seserahan Pernikahan Berupa Saham, BEI Bali Sebut Ini Bukti Masyarakat Semakin Aware Investasi
Hendri menyarankan para pelaku pasar agar lebih sabar dalam mengambil keputusan. "
Buy on weakness merupakan strategi yang sekiranya lebih baik digunakan apabila belum mempunyai posisi.
Namun, apabila sudah mempunyai posisi, diharapkan dapat kembali menyediakan keseimbangan portofolio dan cash yang tersedia," pungkas dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul PPKM darurat diperpanjang, begini dampaknya untuk pasar saham.