Kemudian untuk tatanan sembahyang dan malukat, ia menjelaskan bahwa pamedek harus memakai kain dan selendang. Lalu menghaturkan empat pejati di masing-masing palinggih.
Kalau tidak ada pejati bisa dengan canang sari. Setelah dihaturkan, lalu didoakan dan memohon agar diberikan anugerah oleh Dewa Siwa.
Setelah selesai, baru ke campuhan dan berendam sampai kepala tenggelam sebanyak tiga kali. Lalu ke pancoran yang klebutan dan membasuh wajah tiga kali, keramas tiga kali, dan minum tiga kali.
Setelah itu sungkem di depan patung Dewa Siwa yang di sungai sebanyak tiga kali. (*)
Artikel lainnya di Pura di Bali