Penggunaan pompa air nyatanya dirasa terlalu berat oleh masyarakat Banjar Serai.
Walaupun sejak pandemi Covid-19 biaya beban telah dikurangi menjadi Rp20 ribu, begitu pun biaya air untuk 1 hingga 10 kubik, dikurangi menjadi Rp2500.
"Akhirnya dari informasi Babinsa, ada program dari TNI yang menyiapkan pengadaan pompa hidram. Kita coba akses untuk dipakai di Banjar Serai," ujarnya.
BACA JUGA: Kisah Sri Rintis 'Kripik Biru' yang Populer di Bali, Khas Berbahan Kepala dan Leher Ayam
Menurut dia, penggunaan pompa hidram lebih menghemat biaya operasional karena penggerakan pompa menggunakan sistem gravitasi air yang dimanfaatkan menjadi tekanan.
"Kalau pompa yang lama, hidup jam 7 pagi sampai jam 15.00 Wita. Sedangkan kalau menggunakan pompa hidram kan ngalir terus tanpa pembiayaan listrik. Sehingga hanya perlu biaya pemeliharaan alat saja. Dengan demikian diharapkan pula untuk harga air bisa lebih diturunkan," jelasnya.
BACA JUGA: Laklak Merah Putih Warung Secret Aan, Menyirat Pesan Perjuangan di Situasi Krisis
Pembuatan pompa hidram dilakukan sejak tanggal 7 Juli, dan kini sudah menyentuh 90 persen.
Pengerjaannya dilakukan secara swakelola, sinergi antara masyarakat dengan TNI.
"Setelah aktifnya pompa hidram ini, otomatis pemanfaatan pompa yang lama akan lebih jarang. Pompa yang lama ini akan menjadi cadangan, apabila kedepannya terjadi gangguan di pompa hidram," tandasnya. (*)