"Sebentar dari pusat akan melakukan crosscek data, termasuk yang itu (pasien sembuh yang dinyatakan meninggal). Data yang memang sebenernya dia sembuh dibilang meninggal kita sudah tanya ke Kabupaten yang menginput data ternyata dikatakan salah input," paparnya.
Sebelumnya, memang setiap rilis pasien Covid-19 meninggal yang dirilis dari Provinsi nantinya di lapangan akan dikonfirmasi ulang oleh Babinsa dan Babinkamtibmas untuk ngecek kapan pasien tersebut meninggal.
"Karena kesepakatan dari surat edaran kami merilisnya harus real time sehingga dari petugas di lapangan juga mengonfirmasikan apakah benar dia meninggal. Seperti kemarin apakah benar dia meninggal ? Kita kan sudah ada datanya namanya siapa, alamatnya dimana sehingga di lapangan Babinkantibmas kan mengecek. Dan setelah di crosscek di lapangan ternyata yang bersangkutan yang dibilang meninggal sudah sembuh dan sehat. Lalu selanjutnya melakukan konfirmasi data ternyata dikatakan salah input," terangnya.
Untuk langkah selanjutnya Kemenkes akan datang melakukan crosscek data.
Selain itu juga akan melakukan pengecekan data pusat dan daerah untuk sinkronisasi data agar tidak terjadi perbedaan. (*).
(Ahmad Firizqi Irwan/Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami)
Kumpulan Artikel Corona di Bali