TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Masyarakat di Kabupaten Badung kabarnya sudah jenuh dengan kondisi pandemi Covid-19 yang belum terlihat adanya penurunan.
Pasalnya banyak orang tua siswa yang kesulitan mengajar anaknya belajar secara daring.
Selain itu, pembelajaran karakter untuk siswa bisa menjadi kurang karena sama sekali tidak pernah melakukan pembelajaran tatap muka.
Menyikapi kondisi itu Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Badung yang membidangi pendidikan dan kesehatan itu memanggil instansi terkait dalam hal Ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan Dinas Kesehatan untuk melakukan rapat terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Senin 6 September 2021.
Rapat yang dipimpin ketua Komisi IV DPRD Badung Made Sumerta dihadiri Kadisdikpora Made Mandi dan jajarannya, serta Kadiskes Kabupaten Badung dr Nyoman Gunarta.
Selain itu turut hadir pada rapat, Anggota komisi IV seperti Nyoman Gede Wiradana, Rara Hita Sukma Dewi, I Gde Aryantha dan Ni Luh Putu Sekarini.
Pada kesempatan itu Made Sumerta langsung menanyakan langkah apa yang dilakukan Disdikpora agar pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan.
Pasalnya jika level PPKM Level IV ini turun, maka diharapkan pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan (Prokes).
"Jadi, kita menginginkan PTM dilaksanakan dengan prokes. Bahkan disesuaikan sekolahnya minimal siswa yang belajar 50 persen dari jumlah siswa," katanya.
Dirinya mengatakan dinas kesehatan juga diminta melakukan langkah terkait dengan vaksinasi siswa dan guru.
Pasalnya saat ini masih ada guru yang belum divaksin karena hamil atau komorbit.
"Jadi data ini kami minta jelas agar anak-anak maupun orang tua siswa yang melakukan PTM tidak ada keragu-raguan," jelasnya.
Selain itu dalam pembelajaran tatap muka siswa diminta untuk menggunakan masker.
Hanya saja penggunaan masker sebenarnya maksimal digunakan selama 3 jam lamanya.
Bahkan jika ada siswa yang maskernya rusak atau basah perlu dikoordinasikan siapa yang akan menanggung saat itu.