TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Kasus Covid-19 di Kabupaten Tabanan mulai menurun dalam sepekan terakhir atau sejak awal September 2021.
Jika sebelumnya kasus mencapai ratusan orang, kini kasus baru hanya di rata-rata 30 orang per hari. Hal ini juga berimbas kepada hunian tempat isolasi terintegrasi (isoter) yang menurun termasuk BOR di Rumah Sakit.
Menurut data yang diperoleh dari Polres Tabanan, hingga Selasa 7 September 2021 kemarin total warga yang masih menjalani isolasi terintegrasi sebanyak 149 orang dari total 590 bed yang tersedia di tiga tempat isoter.
Rinciannya, hunian pasien Covid-19 yang masih menjalani isoter, yakni di Hotel wilayah Kuta Badung dari kapasitas bed tersedia 96, hanya terisi 6 orang dan sisa bed berjumlah 90 orang.
Baca juga: BREAKING NEWS: DTW Tanah Lot Tabanan Mulai Buka Hari Ini, Syarat Masuk Pakai Aplikasi PeduliLindungi
Kemudian di Asrama Poltrada di Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, ketersediaan bed sejumlah 280, yang terisi hanya 23 orang dan tersisa sebanyak 257 bed.
Dan terakhir di Hotel POP yang berlokasi di Denpasar, dari kapasitas bed 220 , terisi 120 orang dan tersisa sekitar 100 bed.
Baca juga: Jumlah Pengurusuan Izin Usaha Apotek di Tabanan Melonjak di Masa Pandemi Covid-19
"Astungkara sudah mulai menurun sejak sepekan terkaahir di bulan September ini. Dari tiga tempat yang ada hanya sebagian yang terisi. Ini karena kasus sembuh jauh lebih tinggi dibandingkan kasus baru belakangan ini," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika, Rabu 8 September 2021.
Dia menyebutkan, rata-rata jumlah kasus baru hariannya di angka 20-30 orang saja.
Semoga jumlah ini terus konsisten kedepannya bahkan diharapkan menurun.
"Selain hunian isoter yang menurun, tingkat BOR rumah sakit juga mengalami penurunan dan sekarang atau pada periode pekaan lalu itu hany 37,5 persen," ungkapnya.
Suratmika menjelaskan, penurunan kasus baru ini karena sejumlah faktor seperti penerimaan vaksin yang sudah mulai merata sehingga imunitas tubuh masyarakat sudah mulai terbentuk.
Kemudian masyarakat juga sudah taat menerapkan prokes dimanapun berada.
"Menurunnya kasus karena semua orang taat, gencar vaksin, masyarakat tambah disiplin terhadap prokes," katanya.
Meskipun begitu, kata dia, masyarakat tidak boleh abai kedepannya.
Kasus menurun bukan jaminan kedepannya kasus akan kembali naik.
Sehingga diharapkan masyarakat tetap melaksanakan prokes dan membantu untuk menyukseskan program vaksinasi.
"Yang saya takutkan jangan sampai masyarakat beranggapan bahwa Covid-19 itu bohongan, kita sekarang masih di level 4, tetap harus waspada, Tabanan belum masuk level 3," tegasnya.
Seementara itu, Direktur BRSU Tabanan, dr Nyoman Susila menjelaskan bahwa kasis positif baru mulai menurun sejak sepekan terakhir atau di awal bulan September 2021 ini.
Dari 104 bed yang tersedia saat ini, masih dihuni 43 pasien atau tingkat keterisiannya sekitar 41 persen.
"Astungkara sudah menurun. Tapi kita harus lihat apakah ini konsisten. Sejauh ini penurunan terjadi dii awal September dan semoga terus membaik kedepannya," harapnya. (*)