Baca tanpa iklan
Pelaku kemudian berhasil ditemukan dan diamankan saat sedang makan di restoran makanan cepat saji wilayah Denpasar.
Saat diinterogasi pelaku mengakui perbuatannya dan selanjutnya dibawa menuju Polsek Kerambitan.
Kapolsek Kerambitan, Kompol Bambang Gede Artha membenarkan perihal kasus penganiayaan tersebut.
Pihak kepolisian telah mengamankan pelaku dan sedang melakukan pendalaman kasus.
Saat ini pelaku sudah ditahan di Mapolsek Kerambitan.
"Sudah kita interogasi dan masih pendalaman lagi," kata Kompol Gede Artha saat dikonfirmasi, Kamis 23 September 2021.
Mantan Kapolsek Penebel ini mengungkapkan, motif dari pelaku adalah salah paham.
Awalnya, orang tuanya yang memperbaiki handphone dan bayar Rp 50 Ribu, tapi karena ada kerusakan lainnya ada tambahan pembiayaan menjadi Rp 100 ribu.
Dari penjelasan korban tersebut pelaku merasa tak terima dan melakukan penganiayaan.
Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Tabanan, BPBD Peringatkan Potensi Bencana Pohon Tumbang hingga Longsor
"Memang sempat terjadi cekcok antara pelaku dan korban hingga akhirnya korban menerima bogem mentah dari pelaku yang menggunakan alat bernama knuckle tersebut," ungkapnya.
Disingung mengenai alat tersebut memang selalu dibawa pelaku, Kompol Bambang menjelaskan sesuai interogasi bahwa pelaku ini memang membawa alat tersebut kemanapun dia pergi.
"Dia (pelaku) memang membawa kemana-mana knuckle itu," imbuhnya.
Akibat kejadian tersebut, kata dia, korban mengalami luka robek pada pipi sebelah kiri dan bibir sebelah kiri hingga berdarah.
Sebab, pelaku memukul wajah sebelah kiri korban diduga menggunakan knuckle di tangan kanannya sebanyak empat kali.
Pelaku dijerat dengan pasal 351 KUHP ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.(*)
Artikel lainnya di Berita Tabanan