TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Gempa bumi magnitudo 4,8 skala richter yang mengguncang Bali terjadi Sabtu 16 Oktober 2021.
Gempa bumi Bali ini menyebabkan sejumlah desa di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, tertimbun longsor.
Diketahui ada dua desa yang terjadi longsor, antara lain Desa Buahan dan Desa Terunyan.
Dari dua desa tersebut, peristiwa longsor terjadi di 8 titik.
Kondisi ini menyebabkan warga di dua desa terisolir, lantaran hanya ada satu akses jalur darat.
Baca juga: Gempa 4,8 SR Guncang Bali hingga Picu Tanah Longsor, 2 dari 4 Korban Tertimbun Meninggal
Satu-satunya jalur alternatif yang bisa dilalui adalah jalur Danau Batur.
Yang terparah yakni longsor di Banjar Cemara Landung, Desa Terunyan.
Diketahui ada tiga bangunan rumah yang terdampak.
Serta ada lima korban jiwa yang tertimbun longsor, dan dua diantaranya meninggal dunia.
Dua korban yang meninggal dunia diantaranya Ni Kadek Wahyu Antari (25) dan Lionel Adi Putra (8).
Sementara yang selamat, yakni Made Mudawati (42), Nopa Nopita Dari (18), serta I Gede Solikin (28).
Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan di lokasi kejadian mengungkapkan seluruh korban telah dievakuasi dari lokasi kejadian.
Korban yang meninggal dunia telah dititip ke RSU Bangli.
Baca juga: Update Gempa Bali: Desa Ban Jadi Lokasi Terparah, 1 Orang Meninggal, 9 Luka Parah
"Begitupun korban lainnya, Made Mudawati dan Nopa Nopita Sari saat ini masih dirawat di RSU Bangli.
Sedangkan I Gede Solikin dirawat di Puskesmas Kintamani IV, karena mengalami luka ringan," sebutnya.
Lanjut Kapolres, pihaknya saat ini tengah mengupayakan evakuasi material longsor dengan mendatangkan alat berat.
(*)