TRIBUN-BALI.COM - Diabetes tipe 2 adalah kondisi medis kronis yang ditandai dengan kadar gula (glukosa) tinggi di aliran darah.
Pada kondisi normal, hormon insulin dapat membantu memindahkan glukosa dari darah untuk masuk ke dalam ke sel-sel, di mana senyawa ini digunakan sebagai bahan bakar energi.
Sementara, dengan diabetes tipe 2, sel-sel tidak dapat merespons insulin sebaik yang seharusnya.
Pada tahap selanjutnya dari kondisi ini, tubuh mungkin juga tidak menghasilkan cukup insulin.
Dilansir dari Medical News Today, diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kadar glukosa darah tinggi secara kronis.
Baca juga: Simak Cara Terapkan Pola Makan Sehat Bagi Penderita Diabetes, Salah Satunya Batasi Jumlah Natrium
Baca juga: Diabetes Bisa Sebabkan Penyakit Ginjal, Kenali Penyakit Ginjal Diabetik dan Cara Mencegahnya
Kondisi ini pada gilirannya bisa menyebabkan beberapa gejala merugikan dan berpotensi menimbulkan komplikasi serius.
Kadar gula darah tinggi bisa menyebabkan gangguan pada sistem peredaran darah, saraf, dan kekebalan tubuh.
Penyakit diabetes tipe 2 dulu lebih sering terjadi pada orang tua.
Tetapi kini, peningkatan jumlah anak dengan obesitas telah menyebabkan lebih banyak kasus diabetes tipe 2 pada kalangan anak-anak dan remaja.
Hingga saat ini, belum ada obat untuk diabetes tipe 2.
Namun, menurunkan berat badan, makan dengan baik, dan berolahraga diyakini dapat membantu mengntrol penyakit.
Jika diet dan olahraga tidak cukup untuk mengelola gula darah, seseorang mungkin juga memerlukan obat diabetes atau terapi insulin.
Gejala diabetes tipe 2
Baca juga: Penderita Diabetes Tak Boleh Makan Nasi Panas, Ini Alasannya
Baca juga: Bahaya Obesitas dan Risiko Kesehatan yang Mengintai di Baliknya, dari Diabetes hingga Depresi
Melansir Mayo Clinic, tanda dan gejala diabetes tipe 2 sering berkembang secara perlahan.
Bahkan, seseorang bisa hidup dengan diabetes tipe 2 selama bertahun-tahun tanpa menyadarinya.