TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Cemas, deg-degan, takut terpatri di wajah anak-anak Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Gianyar, Bali saat menunggu panggilan petugas vaksinasi covid-19, Rabu 15 Desember 2021 pagi.
Dimana hari tersebut merupakan hari pertama siswa sekolah dasar di bawah usia 12 tahun menjalani vaksinasi covid-19.
Pantauan Tribun Bali, sebagian besar siswa SDN 1 Gianyar ini menjalani vaksinasi dengan tenang.
Namun beberapa di antara mereka yang terlihat takut begitu melihat jarum suntik.
Bahkan ada yang sampai menangis keras.
Baca juga: Vaksin Merah Putih Akan Digunakan Tahun 2022, Hari Ini SD di Bali Lakukan Vaksinasi
Baca juga: BREAKING NEWS: 5.000 Anak Divaksin Covid-19 Hari Pertama, 63.594 Anak Sasaran Vaksin di Denpasar
Baca juga: Vaksin Anak di Badung, Dinkes Akan Lakukan Pendekatan Persuasif pada Orangtua
"Tidak apa, cuma sebentar, tidak sakit kok," ujar petugas menenangkan siswa.
Seorang siswa, Anak Agung Gede Kirta mengatakan, awalnya saat menunggu panggilan, ia sangat takut.
Namun saat disuntik atau diberikan vaksin, Gung Kirta mengatakan biasa-biasa saja.
"Engga sakit, awalnya takut," ujarnya.
Orangtua Gung Kirtan, Anak Agung Gede Adnyana mengatakan bersyukur ada vaksinasi covid-19 untuk anak-anak.
Diharapkan hal ini dapat menghindari anaknya dari virus corona. Namun dia berharap, agar petugas vaksinasi lebih banyak lagi, agar siswa tidak menunggu terlalu lama.
"Vaksin memang bagus untuk kekebalan tubuh. Tapi kasihan anak-anak yang menunggu," ujarnya.
Kepala SDN 1 Gianyar, Puji Winarni mengatakan, ini merupakan vaksin pertama untuk siswa kelas I dan VI yang berusia di bawah 12 tahun.
Sebelumnya, untuk siswa kelas VI yang usia 12 tahun, telah mengikuti vaksinasi tingkat SMP.
Adapun jumlah siswa SDN 1 Gianyar yang divaksin saat ini sebanyak 573 orang.
Baca juga: Target 1.000 Dosis Vaksinasi di Tabanan, BIN Bali dan Pemkab Tabanan Gencarkan Vaksin Door To Door
Baca juga: Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Dimulai Bulan Ini, 3,5 Juta Dosis Vaksin dari Covax Tiba di Indonesia
"Saat ini kita masih menerapkan pembelajaran tatap muka 50 persen, dalam satu kelas ada dua kali pembelajaran, tergantung jumlah siswa dalam kelasnya juga. Mudah-mudahan dengan vaksinasi ini, situasi bisa kembali normal, dan pembelajaran tatap muka bisa segera seperti biasa lagi," ujarnya. (*)