Berita Badung

Fasilitas Kita Tak Kalah Bagus, Menteri BUMN Erick Thohir Tinjau Kesiapan Sambut KTT G20

Penulis: Zaenal Nur Arifin
Editor: Karsiani Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau kesiapan personel dan peralatan telekomunikasi di T-Cloud Nusa Dua Bali

MANGUPURA, TRIBUN BALI - Menteri BUMN Erick Thohir meninjau infrastruktur dan layanan TelkomGroup Menyambut G20 di T-Cloud Nusa Dua Bali, Selasa (28/12).

Lokasi T-Cloud Nusa Dua ini merupakan pusat broadcast pendukung telekomunikasi penyelenggaraan KTT G20 di kawasan The Nusa Dua.

Selain meninjau kesiapan peralatan telekomunikasi dari TelkomGroup, Menteri Erick juga meninjau kesiapan personel operasional dan teknisi yang bertugas saat KTT G20 2022 mendatang.

Baca juga: Tinjau Kesiapan Bandara Ngurah Rai untuk KTT G20, Empat Poin Ini Jadi Perhatian Menteri BUMN 

Baca juga: Pemkab Badung Rancang Pembangunan Sekolah Senilai Rp 32 Miliar pada 2022

"Telkom memastikan seluruh jaringan karena ini digital, WiFi, internet, data center dan semua yang diperlukan ini kita pastikan siap. Telkom bahkan sudah menyiapkan hampir 2.000 personel untuk men-support kegiatan G20 ini," ujar Erick.

Ia menambahkan, jaringan yang disiapkan tidak hanya di sekitar Bali, tapi di tempat-tempat lain yang ada hubungannya dengan G20, seperti Jakarta, Labuan Bajo dan lainnya.

Sama seperti PLN yang kemarin ditinjau untuk memastikan jaringan listrik tidak terputus-putus habis.

"Saya rasa fasilitas yang di Bali ini banyak sekali dukungan BUMN harus lakukan untuk G20 sehingga kita tidak boleh membuat malu. Saya rasa Telkom maksimal persiapannya, tidak hanya timnya, tapi juga semua infrastruktur sekarang sudah dilakukan untuk dipersiapkan. Kita bisa lihat di sini ada SNG, ada Com Batt dan ini 5G," jelasnya.

Kalau G20 di Italia kemarin itu masih 3G, Indonesia 5G jadi tidak kalah sama Eropa. Menuurt Erick, terkadang kita selalu malu-malu, padahal kita negara besar.

Jadi mesti buktikan kita negara besar.

"Jangan selalu bilang Eropa lebih bagus, oh Amerika lebih bagus, China lebih bagus. Indonesia tidak kalah bagus. Ini 5G lumayan dan salah satu tercepat di dunia," kata Erick.

Baca juga: Cek Infrastruktur & Layanan TelkomGroup Sambut G20, Menteri BUMN: Indonesia 5G Tak Kalah Sama Eropa

Baca juga: Tinjau Kesiapan Bandara Ngurah Rai untuk KTT G20, Empat Poin Ini Jadi Perhatian Menteri BUMN 

Dalam kesempatan itu, pihak Telkom juga mengenalkan Patrol Robot kepada Erick dan meminta dia memberikan nama kepada patrol robot itu.

Erick pun memberikan nama 'Putu' kepada patrol robot tersebut.

"Robot Putu, tapi mesti diperganteng dan dipercantik supaya akrab dengan para delegasi yang datang. Nanti robot Putu akan kita ujicoba dengan aplikasi PeduliLindungi. Putu ini bisa melihat tamu sesuai dengan data, tapi tidak menyebutkan namanya karena privacy," kata Erick.

Nanti patrol robot Putu bisa melihat, misalnya ini Made agak panas suhunya jadi tim medis di belakang bisa mengawasi, tapi privacy delegasi tetap dijaga jangan sampai nantinya jadi masalah.

Untuk kesiapan telekomunikasi dan listrik untuk G20 nanti secara persentase, diungkapkan oleh Erick, sudah 100 persen.

"Kalau buat telekomunikasi dan listrik sudah 100 persen, tapi kalau venue mungkin masih 70 persen. Dan tidak ada venue sebaik ini di beberapa negara lain penyelenggara G20. Saya kemarin ke KOP 26, ke G20 dan kita lebih bagus. Saya pastikan kita lebih bagus," kata Erick.

Turut mendampingi Menteri BUMN dalam peninjauan di T-Cloud Nusa Dua Bali diantaranya Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, Direktur Network & IT Solution Telkom Herlan Wijanarko, Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam, dan Direktur Utama Telkom Akses I Ketut Budi Utama.

Erick meninjau kawasan The Nusa Dua, yang akan menjadi salah satu venue dari KTT G20.

“Yang pertama kita ke fasilitas ITDC itu tentu kebanyakan adalah tempat-tempat meeting, kamar dan fasilitas pendukung lainnya. Kita juga melihat lokasi-lokasi yang direncanakan untuk event G20, tapi saya belum bisa bilang di mana," ujar Erick.

Diakuinya, ITDC perlu melakukan sejumlah perbaikan yang harus diperbaiki karena sudah hampir 2 tahun pandemi Covid-19 tentu ada beberapa fasilitas menurun secara kualitas dan perawatan.

"Tapi kita, BUMN pastikan di bawah perusahaannya ITDC yang mengelola kawasan The Nusa Dua ini dipastikan siap dengan beberapa renovasi tambahan. Fasilitas perlu diperbaiki seperti cat-cat yang kurang, lalu tamannya sudah mulai kelihatan kurang terurus, karpet yang sudah dua tahun tidak dipakai," kata Erick.

Menurut Erick, Presidensi G20 Italia dan Skotlandia sebelumnya venue Indonesia jauh lebih baik dan bagus.

Menanggapi pernyataan Menteri BUMN diperlukan sejumlah perbaikan, Managing Director The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, ITDC selaku pengelola kawasan tentunya sejak awal sudah melakukan persiapan.

"Kita menyampaikan informasi kepada Bapak Menteri terkait poin-poin atau titik-titik yang nantinya menjadi fasilitas tambahan di kawasan. Kita menjelaskan ke beliau bahwa kesiapan charging station untuk kendaraan listrik, kami bekerjasama dengan PLN dalam penyediaan di area parkir," kata Ngurah Ardita.

Kedua, disampaikan mengenai command center terkait dengan aspek keamanan yang nantinya menjadi posko keamanan, hal ini telah digunakan pada IMF-World Bank lalu.

Lalu kesiapan RS yang ada di kawasan ada BIMC Hospital, kemudian tidak kalah penting adalah ke venue utama yaitu BNDCC dan Peninsula Island diusulkan menjadi salah satu lokasi kegiatan yang sifatnya terbuka.

"Secara infrastruktur kita ada adalah kawasan secara umum, kemudian infrastruktur tenant-tenant kami yang berlokasi di kawasan. Seperti BNDCC, hotel-hotel, ada fasilitas lainnya seperti museum dan lain-lain. Kami sudah melakukan koordinasi dengan tenant-tenant atau dengan fasilitas-fasilitas yang ada untuk mereka segera bertahap melakukan langkah-langkah perbaikan penataan itu," papar Ngurah Ardita.

Erick kemudian meninjau Pelabuhan Benoa Denpasar dan kesiapan Tol Bali Mandara dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai untuk KTT G20.

"Saya lihat ada empat titik. Satu, bagaimana kedatangan untuk Kepala Negara rencananya akan ada perluasan di ujung kanan tadi di terminal VIP. Nanti kurang lebih 2.200 meter perluasannya," ujar Erick di Posko Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022 Bandara Ngurah Rai.

Baca juga: Tinjau Kesiapan Bandara Ngurah Rai untuk KTT G20, Empat Poin Ini Jadi Perhatian Menteri BUMN 

Kedua, kedatangan delegasi dari luar negeri dan dipastikan bagaimana nanti jangan sampai tamu-tamu dari negara-negara peserta G20 itu tidak terjadi penumpukan.

Jadi intinya kita mesti disiplin kalau mereka waktu tunggu proses protokol kesehatan selesai misalnya 20 menit, atau 30 menit itu menjadi target kita sama-sama.

Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan sekarang ini kita masuk di tahap persiapan untuk pelaksanaan G20.

Menurutnya, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri, harus berkonsolidasi dengan seluruh stakeholder yang lain, salah satunya hasil peninjauan Menteri BUMN untuk perbaikan yang mesti harus dilakukan.

"Ini kan event besar. Dan ada empat titik poin yang menjadi perhatian kita untuk kedatangan delegasi yang VVIP tadi sudah dijelaskan Pak Menteri nanti akan ada perluasan," ujar Faik Fahmi. 

(*)

Berita Terkini