Untuk kebutuhan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 booster diperlukan sekitar 230 juta dosis vaksin.
Baca juga: Ini Pandangan Sosiolog Unud Bali Terkait Fenomena Spirit Doll di Kalangan Artis Hingga Masyarakat
Baca juga: Habib Bahar Bin Smith Jadi Tersangka, Gus Yahya: Tindakan Tegas Kepolisian Jadi Penting
Saat ini pemerintah telah mengamankan sekitar 113 juta dosis dari total kebutuhan.
Terkait jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan, Menkes menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil keputusan setelah mendapatkan rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
“Jenis booster-nya nanti akan kita tentukan, ada yang homolog atau jenisnya sama, ada yang heterolog atau jenis vaksinnya berbeda, yang mudah-mudahan nanti akan bisa segera diputuskan tanggal 10 sesudah keluar rekomendasi dari ITAGI,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Menkes kembali mengingatkan untuk terus mempercepat vaksinasi dan menghabiskan stok vaksin dosis pertama dan kedua yang telah tersedia, terutama bagi provinsi yang belum mencapai target capaian vaksinasi.
“Sekarang tinggal tujuh (provinsi) lagi yang belum, jadi bertambah enam kemarin di akhir tahun baru. Yang perlu masih dikejar adalah Kalimantan Barat, Sumatra Barat, Aceh, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat, dan Papua, itu adalah provinsi-provinsi yang belum sampai 70 persen dosis pertama,” tandasnya.
Vaksin Covid-19 booster gratis dan bayar
Mengutip Kompas.com, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ada tiga opsi yang disiapkan pemerintah dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 booster yaitu program pemerintah, penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan dan mandiri alias berbayar.
"Pak Menkes akan menjelaskan (soal vaksin booster), tetapi opsi itu tetap ada, ada opsi PBI dan program dan mandiri, itu opsinya," kata Airlangga.
Saat ini, menurut Airlangga, pemerintah tengah merampungkan ketentuan terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 booster.
"Dan pelaksanaannya tergantung dari kebutuhan terhadap vaksin tersebut," ujarnya.
Jenis vaksin Covid-19 booster
Baca juga: PHDI Bali Minta Masyarakat Tak Menghujat Sulinggih Meski Terbukti Bersalah, Sudiana: Karma Berjalan
Baca juga: PHDI Bali Minta Sulinggih Agar Meminimalisir Penggunaan Medsos Apalagi Sampai Berdebat
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan, lima jenis vaksin Covid-19 sedang dalam proses registrasi sebagai vaksin booster.
Lima calon vaksin Covid-19 booster itu adalah Pfizer, AstraZeneca, Coronavac/Vaksin PT Bio Farma, Zifivax, dan Sinopharm.
Berikut lima vaksin Covid-19 yang bakal jadi vaksin booster 2022 dan perkiraan harganya merujuk pemberitaan Grid.id: