TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Tak Punya Uang, Alasan Fendi Pukul Pedagang Buah di Jembrana dan Curi Uang Rp 15 Ribu.
Fendi S, 25 tahun, asal Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, ditangkap anggota Satreskrim Polres Jembrana.
Fendi pengamen badut melakukan pemukulan dengan batu sebanyak dua kali kepada korban pedagang buah.
Pukulan tersebut membuat korban Ni Nyoman Widastri, 57 tahun, warga Banjar Lemodang Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali, tidak sadarkan diri.
Kepada awak media, Fendi mengungkapkan alasannya ialah karena tidak memiliki uang.
Baca juga: Pengamen Badut di Jembrana Pukul Kepala Pedagang Buah, Ditangkap di Banyuwangi
Fendi mengatakan, awalnya ia melihat korban saat itu menghitung uang, sehari sebelum kejadian.
Karena melihat uang korban, muncul niat jahat untuk menguasai uang tersebut.
Sehingga, ia pun melakukan aksinya pada 3 Januari 2022, setelah minum dengan suami korban.
“Karena tidak punya uang jadi mau ambil uang yang waktu itu dihitung (oleh korban),” ucapnya, Jumat 7 Oktober 2022.
Fendi mengakui pendapatan menjadi pengamen badut di Kabupaten Jembrana cukup kecil.
Hanya Rp 15 ribu dalam dua jam dirinya mengamen.
Berbanding terbalik, ketika dia mengamen di Kota Denpasar, dapat Rp 70 ribu dalam dua jam.
Apalagi, ditambah dia hendak pulang ke Jawa Timur.
Sehingga terdesak untuk kebutuhan itulah yang membuatnya nekat melakukan kekerasan.
“Jadi mau pulang gak punya duit. Ngamen cuma dapat Rp 15 ribu dua jam. Kalau di Denpasar bisa Rp 70 ribu,” ungkapnya.
Baca juga: Polda Bali Tetapkan Mantan Ketua LPD Ungasan Jadi Tersangka Korupsi, Selewengkan Dana Puluhan Miliar