Berita Klungkung

Tiasih Kaget Dengar Suara Gemuruh, Bangunan Bale Dangin Rata Tanah di Desa Bakas

Penulis: Eka Mita Suputra
Editor: Karsiani Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AKSES PUTUS - Akses jalan menuju kawasan pantai dan vila di Pantai Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, jebol hingga putus akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Klungkung dan sekitarnya, Minggu (9/1) malam. 

Diketahui hujan deras di wilayah Bangli terjadi sekitar pukul 16.25 Wita.

Hujan disertai kilatan petir itu tergolong awet, lantaran hingga pukul 20.00 Wita belum reda.

Kepala LKSA Widya Asih Bangli, Endang Mariana Pasaribu, Senin (10/1), mengatakan, longsornya tembok penyengker diketahui terjadi sekitar pukul 18.15 Wita.

"Saat itu anak-anak hendak mengadakan pertemuan di aula. Tepat sebelum pertemuan dimulai, terdengar suara gemuruh dari belakang. Dan saat dilihat ternyata sudah habis (longsor)," jelasnya.

Endang yang juga salah satu Majelis Gereja Marga Rahayu mengungkapkan, panjang tembok yang longsor sekitar 13 hingga 15 meter.

Lokasi tersebut sebelumnya digunakan untuk mencuci piring, serta meletakkan tanaman hidroponik.

"Puji Tuhan, saat kejadian anak-anak tidak berada di lokasi," imbuhnya.
Dikatakan pula, tembok penyengker ini merupakan bangunan baru, yang mana pengerjaannya baru selesai tahun lalu. Atas kejadian tersebut, kerugian ditaksir mencapai Rp 350 juta.

"Mengenai tindak lanjut, kami telah menghubungi BPBD Bangli. Dan mereka dibantu majelis gereja sudah berupaya memasang terpal sebagai antisipasi terjadinya pengikisan saat hujan susulan. Sehingga tidak kerusakan yang ditimbulkan tidak semakin besar," katanya.

Hujan juga merusak tempat pelukatan (Beji) di Pura Tirta Sudamala, Banjar Adat Sedit, Kelurahan Bebalang, Bangli.

Derasnya aliran air saat itu, bahkan mengakibatkan sejumlah material bangunan ikut hanyut.

Kelian Adat Banjar Sedit, Nyoman Mawan mengatakan, saat kejadian ada enam tukang yang tengah melakukan pembangunan bale pesandekan. Berdasarkan keterangan yang ia terima, aliran sungai Sangsang saat itu meluap hingga setinggi tiga meter.

"Akibatnya sejumlah material bangunan mulai dari pasir, batako, hingga kayu hanyut terbawa aliran arus air. Loker-loker semuanya hanyut, begitupun dengan penyengker di tempat mebakti. Sejumlah fasilitas seperti tempat Beji, tempat bakti, tempat pemangku mengalami kerusakan karena tertimbun material lumpur bercampur sampah," sebutnya.

Lanjut Mawan, diperkirakan kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp 70 juta. Tindak lanjut pasca musibah, pihaknya bersama krama sekitar kini tengah melakukan gotong royong. Diperkirakan, proses pembersihan akan memerlukan waktu lebih dari sepekan.

Hujan lebat disertai kilatan petir di Bangli menyebabkan bencana mulai dari air bah, pohon tumbang, hingga longsor.

Berdasarkan data, titik kebecanaan tercatat di seluruh kecamatan.

Seperti di Kecamatan Bangli, dampak kebencanaan tercatat di sejumlah titik.

Mulai dari wilayah kota, tepatnya di areal Beji Pura Tirta Sudamala, Banjar Adat Sedit, Kelurahan Bebalang yang terdampak air bah.

Dampak bencana serupa juga terjadi di wilayah Pura Tirta Payuk di Banjar Bangun Lemah Kangin, Desa Apuan, Susut.

Kelian Adat Desa Adat Bangun Lemah Kangin, I Wayan Taman mengatakan, musibah tersebut diketahui pukul 18.00 Wita akibat adanya pohon besar yang hanyut dan menyumbat aliran gorong-gorong, yang merupakan aliran air Tukad Pecuit.

Alhasil air meluap hingga ketinggian 10 meter dan menenggelamkan seluruh area Pura yang diempon 208 KK itu.

"Yang ngempon di sini dari dua Banjar. Yakni, banjar Bangun Lemah Kangin dan Bangun Lemah Kauh," ucapnya.

Kejadian tersebut membuat tembok penyengker Pura dengan panjang keliling mencapai 50 meter lebih beserta candi bentar di Pura tersebut ambrol tak berbekas.

Sejumlah bangunan suci, seperti Palinggih Lebuh, Pewaregan, Gedong tempat tirta mengalami kerusakan parah.

Seluruh perlengkapan upacara dan sejumlah arca juga hanyut.

"Kerusakan juga terjadi pada pemandian umum. Total kerugian mencapai Rp 500 juta. Sementara upaya penanggulangan, krama setempat telah melakukan upaya gotong royong dibantu petugas BPBD Bangli. Setelah ini akan kita lakukan upacara pembersihan terlebih dahulu. Sedangkan untuk perbaikannya, masih akan kita parumkan bersama banjar pengempon," ucapnya.

Kepala Pelaksana BPBD Bangli I Ketut Gde Wiredana mengatakan, penanganan dampak kebencanaan sebagian telah dilakukan Minggu dan dilanjutkan Senin.

Berdasarkan data yang dihimpun, dampak kebencanaan akibat hujan lebat terjadi di seluruh kecamatan.

Mulai dari Bangli, sebutnya, titik dampak bencana terjadi di wilayah kota, yakni Tirta Sudamala dan Gereja Marga Rahayu.

"Di wilayah Kelurahan Kubu, berupa pohon tumbang. Ini yang kita tuntaskan semalam bersama mandor dinas PUPR Provinsi Bali. Selain itu tanah longsor di jaba Pura Dalem Gede Bunutin, Desa Bunutin, Bangli," sebutnya.

Sementara di Kecamatan Susut, dampak bencana terjadi di areal Pura Tirta Payuk di Banjar Bangun Lemah Kangin.

Selain itu juga diketahui di wilayah Banjar Serokadan, tepatnya di SDN 2 Abuan, yang mana mengakibatkan tembok penyengker sepanjang 15 meter roboh.

"Tidak hanya sekolah, kerusakan tembok penyengker juga dilaporkan di Pura Pulung Tibu/Pura Taman, serta dua warga lainnya di Banjar Serokadan. Selain kerusakan tembok penyengker, dampak bencana juga mengakibatkan jalan desa di Banjar Serokadan mengalami kerusakan sepanjang 50 meter. Ada juga laporan pohon tumbang di jalur Banjar Buungan, Desa Tiga, Susut menuju Desa Penglipuran, Bangli serta tanah longsor di Banjar Cekeng, Desa Sulahan yang mengakibatkan satu bangunan toilet rusak," sebutnya.

Di Kecamatan Kintamani, lanjut pejabat asal Desa Tamanbali itu, terjadi longsor di jalur Kintamani-Singaraja di wilayah Desa Sukawana tepatnya di sebelah utara Pura Penulisan.

Diketahui longsor luas longsor sekitar empat meter, dengan ketinggian sekitar tujuh meter.

"Akibat longsor, jalan jurusan Buleleng - Kintamani sebagian tertutup longsor. Namun, masih bisa dilewati kendaraan roda empat. Sementara di Kecamat Tembuku terjadi musibah longsor disertai pohon tumbang. Lokasinya berada di jalan Karangsuung Kaja-Penarukan Desa Peninjoan. Akibatnya akses jalur tersebut tidak bisa dilewati," sebutnya. 

Pemangku Terjebak di Pura Sampai Pagi

HUJAN lebat yang mengguyur Kabupaten Gianyar, Minggu (9/1), menyebabkan sejumlah kejadian.

Bukan hanya menyebabkan terjadinya bencana seperti pohon tumbang, tanah longsor dan jalan jebol, namun di Banjar Lebih Duur Kaja, Desa Lebih, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, dua orang pemangku terjebak di Pura Ratu Seruni akibat jembatan penghubung pura dengan jalan putus akibat air derasnya air sungai.

Camat Gianyar, I Komang Alit Adnyana, Senin (10/1) mengakui, dua orang pemangku terjebak di pura sampai pagi, yakni Jero Mangku I Nyoman Cakra dan istrinya Jero Mangku Ni Wayan Ayun.

Saat itu, keduanya tengah menghaturkan bhakti di pura sekitar pukul 17.00 Wita.

Namun saat itu, hujan turun sangat deras mengakibatkan air sungai yang ada di bawah jembatan yang menjadi akses ke pura tersebut deras, hingga merusak dan memutus jembatan.

Baca juga: Tanggapi Soal Pencalonan Cagub DKI, Agus Mahayastra Sebut Fokus Dua Periode di Gianyar

Baca juga: Dampak Hujan Lebat di Gianyar, Dua Pemangku Terjebak Sampai Pagi di Pura Ratu Seruni

Lantaran tidak bisa menyeberang, akhirnya kedua jero mangku ini tidak bisa menyeberang hingga air sungai surut.

"Pukul 07.00 Wita beliau akhirnya bisa menyeberang dengan selamat," ujarnya.

Di tempat lain tepat di Jalan Jata II Gianyar yang merupakan akses perumahan mengalami jebol akibat hujan deras kemarin.

Pihak kepolisian Polres Gianyar telah memberikan atensi jalan setempat dengan cara menutupnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Prasasta mengatakan, terjadi sejumlah bencana pasca hujan lebat Minggu malam.

Kejadiannya hampir terjadi di setiap kecamatan di Kabupaten Gianyar.

Namun karena keterbatasan personel, tidak semua kejadian langsung bisa ditangani.

"Terjadi sejumlah bencana pohon tumbang, tanah longsor dan sebagainya. Namun beruntung tidak menimbulkan korban jiwa. Saat ini kami masih melakukan penanganan pohon tumbang yang tidak sempat tertangani Minggu kemarin," ujarnya. 

(*)

Berita Terkini