Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Dosen UNJ Ubedilah Badrun, Anak Pejabat Beli Saham, Uangnya dari Mana?

Editor: Karsiani Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dosen UNJ Ubedilah Badrun bersama dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di kantor Tribunnews.com di Jakarta, Jumat (21/1)

Saya juga diskusi dengan para akademisi, profesor, termasuk ekonom yang cukup dikenal di publik; Faisal Basri, Bima Yudistira, termasuk Rizal Ramli dan beberapa ekonom lain yang cukup tajam analisisnya. Saya lihat 'oh iya juga' kalau pandangan mereka sebetulnya ada transaksi yang tidak wajar itu dibenarkan oleh para ekonom itu.

Lalu apa inti dari temuan riset yang dilakukan terkait dua putra presiden itu?

Ada dugaan tindak pidana korupsi, bisa dalam bentuk pola baru gratifikasi, bisa juga dalam bentuk pola baru suap. Kalau suap itu berarti by design, ada semacam meening di situ, ada pemahaman kesepakatan, persengkokolan itu nanti ada korelasi dengan nepotismenya.

Kalau gratifikasi itu tanpa persengkokolan, dia semacam hanya memberi hadiah. Itu kan bagian dari bingkai undang-undang tipikor.

Kalau riset anda ini lebih ke arah mana?

Bisa jadi pola baru suap dalam bentuk baru

Jadi lebih condong kepada suap daripada gratifikasi?

Sebetulnya dua itu memungkinkan, karena kan kita sebut sebagai dugaan tindak pidana korupsi dan dugaan tindak pidana pencucian uang, karena di situ ada pergeseran uang, pergeseran kepemilikan saham dll.

Menurut riset anda modusnya seperti apa?

Singkatnya misalnya anda punya saham di perusahaan A penuh, terus anda mengajak saya sebagai anak petinggi, tiba-tiba saya menjadi pemilik mayoritas saham anda.

Bisa jadi itu betul-betul ada share holder atau share kosong gitu?

Betul, itu kan perlu dicek, ada transaksinya dong. Nah, itu otoritas KPK untuk mengetahui itu. Itu kan tanda tanya besar, termasuk juga karena ini anak pejabat publik membeli saham di bursa efek, itu uangnya dari mana?

Baca juga: Laporkan Anak Jokowi ke KPK, Ubedilah Badrun Dilaporkan Balik ke Pihak Kepolisian, Ini Komentarnya

Baca juga: Pelaporan Ubedilah Badrun oleh Jokowi Mania Terburu-buru, Begini Kata Pengamat

Karena bisnisnya juga biasa-biasa saja sebetulnya. Kalau dibandingkan ada juga kan bisnis lain yang disuntik oleh Ventura yang sama. Angkanya enggak jauh berbeda, tapi yang lain itu lebih keren, lebih ada di mana-mana.

Tapi yang ini enggak begitu laris juga. Saya dapat data sehari paling ya lima orang beli. Jadi itu maksud saya aneh.

Jadi anda pengin bilang ‘tolong dong lakukan pembuktian terbalik’, begitu?

Halaman
1234

Berita Terkini