Berita Jembrana

Kabupaten Jembrana Menuju Satu Data Kabupaten Berbasis SDGs

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana
Editor: Karsiani Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Jembrana I Nengah Tamba

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Pemerintah Kabupaten Jembrana  terus berkomitmen mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif serta efisien dengan satu data Kabupaten berbasis SDGs.

Komitmen ini ditunjukkan dengan pertemuan Bupati Jembrana I Nengah Tamba dengan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Dr. (HC) Drs. Abdul. Halim Iskandar. 

Baca juga: 10 Siswa dan 1 Guru di Jembrana Diisolasi, Klaster Pelajar Terus Bermunculan di Bali

Baca juga: Sebanyak Sepuluh Siswa di Jembrana Terkonfirmasi Positif Covid-19 

Baca juga: Cokelat Jembrana Tembus Pasar Eropa, Sebanyak 1,5 Ton Olahan Cokelat Diekspor ke Belanda 

Bupati Jembrana I Nengah Tamba, mengatakan, bahwa guna mewujudkan desa mandiri bahagia menuju Jembrana sebagai Kabupaten satu data.

Ada tiga hal yang disepakati.

Pertama, penggunaan dana desa untuk survey SDGs plus, kedua pengangkatan satu tenaga IT di tiap desa dan integrasi data jembrana dengan pusat.

Efisiensi adalah tujuan utama dari Jembrana satu data.

Sehingga seluruh arah penyusunan dan perencanaan pembangunan bergerak dimulai dari adanya data yang tepat.

Ia menyadari selama ini masih adanya tumpang tindih soal data.

Karena itu menurut Tamba,  data itu mesti dirumuskan kembali sehingga terkumpul data yang tepat dan efektif melalui Jembrana satu data.

Melalui data yang tepat kata Tamba juga akan mendukung peningkatan ekonomi serta kesejahteraan warga Jembrana.

Ia mencontohkan disektor pertanian.

Jembrana memiliki potensi yang sangat bagus pada komoditi manggis, durian, kelapa.

“Melalui data yang tepat akan diketahui berapa total hasil panen warga jembrana secara keseluruhan. Bahkan sudah dapat diketahui beberapa bulan sebelum panen. Sehingga secara ekonomi, bisa dipasarkan lebih cepat mendukung  peningkatan kesejahteraan petani Jembrana," ucapnya.

Menurut dia, program ini akan selesaikan dalam lima bulan kedepan sehingga butuh pendampingan dari kementerian termasuk suvervisi dilapangan.

Ia juga berharap jalinan kerja semua unsur ini bisa menjadikan percontohan, bagaimana pemanfaatan satu data yang terintegrasi dan akurat.

Halaman
12

Berita Terkini