TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli menghentikan Program Belajar Mengajar (PBM) tatap muka, Jumat (4/2).
Alhasil seluruh siswa sekolah di Bangli dipulangkan lebih awal.
Kepala Disdikpora Bangli, I Komang Pariarta saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
Ia menjelaskan, keputusan ini sebagai langkah antisipasi terhadap meningkatnya kasus sebaran Covid-19 agar tidak melebar dan meluas, terutama di kalangan pelajar.
Baca juga: Sepi Pembeli, Pedagang Kain dan Asesoris di Pasar Loka Crana Bangli Akan Dikembalikan ke Pasar Kidul
Baca juga: Parkir Alun-alun Dilirik Jadi Sumber PAD Baru, Dishub Bangli Lakukan Uji Petik
Baca juga: Termasuk Sakit Kepala & Berkeringat Pada Malam Hari, Ini Tanda-tanda Anda Terinfeksi Omicron
"Kami beri kebijakan kepada seluruh sekolah agar hari ini siswa dipulangkan lebih awal, sekitar pukul 9.30 wita. Namun proses belajar tetap dilanjutkan di rumah secara jarak jauh," ungkapnya.
Pariarta mengatakan untuk selanjutnya PBM kembali ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau yang kerap disebut sistem daring.
PJJ berlaku untuk semua jenjang.
Mulai dari Paud hingga SMA di Bangli.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Bangli Bertambah 13 Kasus Dalam Tiga Hari, Secara Akumulatif Berjumlah 5258 Kasus
Sedangkan sampai kapan proses ini diberlakukan, mantan Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Setda Bangli itu mengatakan sampai ada edaran lebih lanjut.
"Dalam artian situasinya lebih kondusif. Kita lihat dulu situasi di lapangan seperti apa, serta menunggu petunjuk dari Dinas Pendidikan Provinsi Bali," jelasnya.
Disinggung apakah selama ini sudah ada siswa yang terpapar Covid-19, Pariarta menyebut berdasarkan data Dinkes ada dua siswa tingkat SMA/SMK yang terpapar.
Sementara siswa dari jenjang Paud hingga SMP, pihaknya mengaku hingga kini belum menerima laporan.
Sementara itu, Humas Satgas Covid-19 Bangli I Wayan Dirgayusa dikonfirmasi terpisah mengatakan belum bisa memastikan apakah akan menutup fasilitas umum.
Ia mengaku rencana penutupan fasilitas umum akan dibicarakan lebih lanjut pada Sabtu (5/2).
"Besok akan dibahas. Makanya kita belum bisa menyampaikan apa yang akan ditutup, sejauh mana, dan seperti apa," ucapnya.
Baca juga: Termasuk Sakit Kepala & Berkeringat Pada Malam Hari, Ini Tanda-tanda Anda Terinfeksi Omicron
Baca juga: Sepi Pembeli, Pedagang Kain dan Asesoris di Pasar Loka Crana Bangli Akan Dikembalikan ke Pasar Kidul
Baca juga: Parkir Alun-alun Dilirik Jadi Sumber PAD Baru, Dishub Bangli Lakukan Uji Petik
Lebih lanjut, Dirgayusa mengatakan kasus covid-19 di Bangli masih menunjukkan tren naik pada hari Jumat (4/2). Di mana terjadi penambahan sebanyak 35 kasus. "Sampai hari ini total warga yang menjalani perawatan sebanyak 81 orang," tandasnya.
(*)