IMPIAN Bripda Febriyan Kandas Setelah Jadi Tumbal Ritual Maut, Polisi Cari Dalang di Baliknya

Editor: Bambang Wiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bripda Febriyan Duwi yang ikut jadi korban ritual maut di Pantai Payangan Jember. Foto kanan: ketua ritual maut Nur Hasan.

Diana hanya mengenal sosok Nur Hasan sebagai ketua Kelompok Tunggal Jati Nusantara yang sering mengadakan pengajian.

"Pernah beberapa kali diajak suami (Febri) ke rumah Hasan. Tapi gak ada cerita soal ritual, tahu ku Hasan ini teman suamiku yang bisa nyembuhkan orang," ujar Diana.

Awal mula Febri mengenal Hasan ketika tergabung dalam suatu kelompok pengajian.

Keduanya, saat itu berstatus sama-sama murid. Kemudian, belakangan ini hubungan mereka semakin akrab. Febri sering pamit ke Diana untuk menggelar acara pengajian di rumah Hasan.

"Kalau yang malam itu memang pamitnya ke pantai sama Pak Hasan. Tapi tidak bilang kalau mau ikut ritual," ungkapnya.

Diana sekarang hanya bisa menangisi jalan cerita hidup suaminya. Seandainya dia menjadi seorang hakim, dia ingin mengadili Hasan. Dia yakin suaminya ikut dalam acara ritual karena terpengaruh bujuk rayu Hasan.

"Pantai Payangan kan jelas-jelas sudah terkenal ombaknya besar kok malah dijadikan tempat ritual. Seandainya aku tahu Mas Febri ikut ritual-ritual, ya jelas aku larang," pungkas dia.

Tuntutan serupa diucapkan Joko Purnomo. 

Menurut Joko Purnomo, ayah Bripda Febri, bagaimana pun, Nur Hasan menjadi penyebab anaknya dan 10 korban lain tewas.

"Keluarga gak ada yang tahu kalau Febri ini ikut ritual-ritual. Kalau tahu ya jelas dilarang," katanya saat ditemui di rumahnya, di Desa Kaliboto, Kecamatan Jatiroto, Lumajang, Selasa (15/2/2022). 

Polisi Mencari Dalangnya

Di bagian lain, penyidik Polres Jember kini mencari dalang atau inisiator ritual maut di Pantai Payangan.

Hal inilah yang bakal didalami dari pemeriksaan saksi peristiwa tersebut, termasuk Nur Hasan, Ketua Kelompok Tunggal Jati Nusantara.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna mengatakan, ada beberapa hal penting yang terus mereka gali melalui pemeriksaan saksi.

"Kami mendalami siapa yang menginisiasi kegiatan ritual itu, tujuannya apa, bagaimana caranya," ujar Yogi di Mapolres Jember, Selasa (15/2/2022).

Halaman
1234

Berita Terkini