Human Interest Story

KISAH Panti Asuhan di Klungkung saat Pandemi, Sempat Pulangkan Puluhan Anak Hingga Mengirit Makanan

Penulis: Eka Mita Suputra
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak di Panti Asuhan Semara Putra Klungkung sedang belajar, Kamis (24/2/2022)

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Pandemi Covid-19 bak badai bagi pengurus dan anak-anak Panti Asuhan Semara Putra, Klungkung.

Beberapa donatur tetap Panti Asuhan itu mundur, dan pihak panti asuhan sampai harus memulangkan puluhan anak-anak ke orang tua mereka.

Bendahara Panti Asuhan Semara Putra, Kadek Sukarya mencoba mengingat perjuangan pengurus dan anak-anak panti asuhan pada tahun 2020 lalu.

Ketika itu tiba-tiba ada dua dari lima donatur tetap panti asuhan harus mundur karena usaha mereka yang berkecimpung di sektor pariwisata terkena imbas pandemi.

Baca juga: Serahkan Bantuan dari Kodam IX Udayana, Kodim Klungkung Akan Renovasi Toilet di Panti Asuhan Ini

“Dua donatur tetap yang mundur tersebut, memiliki peran penting dalam bidang makanan dan pendidikan anak-anak di panti asuhan ini," ungkap Sukarya, Kamis (24/2/2022).

Operasional panti asuhan langsung terganggu, dampaknya langsung dirasakan pengurus dan anak panti asuhan. Bahkan untuk makan pun, anak-anak di panti asuhan sangat kesulitan.

Keputusan terberat pun diambil pada bulan April 2020.

Dengan sangat terpaksa pihak Panti Asuhan Semara Putra memulangkan para anak-anak yang masih memiliki orang tua.

Dari 40 anak di panti asuhan, hanya menyisakan 12 anak yang kondisinya yatim atau piatu.

Beriring waktu berjalan, tahun 2021 kondisi ekonomi mulai sedikit membaik.

Mulai ada beberapa donatur tidak tetap yang menyambangi Panti Asuhan Semara Putra.

Pengurus panti asuhan kembali menyambangi anak-anak yang sempat dikembalikan ke orang tua mereka.

Kondisi mereka ternyata tidak lebih baik dan bahkan diantara mereka juga kesulitan makan saat bersama orang tuanya.

" Bulan Maret 2021, kami mulai kembali panggil anak-anak itu untuk ke panti asuhan. Ada 5 yang memutuskan hidup mandiri, sehingga total ada 35 anak di panti asuhan saat ini," ungkapnya.

Baca juga: Kompas Gramedia Bantu Kembangkan Budaya Baca di Panti Asuhan, Donasikan 3 Kardus Buku Bacaan 

Tidak banyak cara bagi para pengelola Panti Asuhan Semara Putra untuk bertahan disaat pandemi.

Mereka harus irit, bahkan untuk urusan mengisi mengisi perut.

Anak-anak harus menanam sayur-sayuran dan budi daya ikan untuk penuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari.

Dahulu anak-anak yang dapat menikmati daging untuk lauk pauk setiap hari, saat ini hanya dua kali seminggu.

" Kami sebenarnya tidak tega, tapi kondisi yang membuat kami harus irit," keluh Sukarya.

Ia pun tidak menampik, jika Panti Asuhan Semara Putra juga telah mendapat bantuan kebutuhan pokok dari pemerintah.

Jika diuangkan, bantuan sembako dari pemerintah itu sekitar Rp3 juta per bulan. Sementara biaya operasional panti asuhan per bulan sekitar Rp25 sampai Rp27 juta.

"Kami anggarkan satu anak Rp 1 juta saja susah. Apalagi sekarang anak-anak daring,” jelasnya.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Klungkung I Gusti Gede Putra Mahajaya tidak menampik, jika bantuan ke panti asuhan nilainya tidak begitu besar.

Bantuan pun diberikan jika panti asuhan itu mengajukan proposal.

" Kami memang mengutamakan panti asuhan yang anak asuhnya ada penyandang disabilitas,” jelasnya.

Baca juga: Tiadakan Event karena Pandemi, Komunitas Sunset Scooter Berbagi Sembako ke Panti Asuhan di Klungkung

Sementara di Klungkung, Dinsos mencatat ada 4 panti asuhan.

Sementara Panti Asuhan Semara Putra yang tahun ini mendapat bantuan sembako dengan nilai lebih dari Rp 30 juta lebih. (*)

Artikel lainnya di Berita Klungkung

Berita Terkini