TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Jinggo Boxer adalah nama lapak yang diberi I Gusti Agung Gede Yasa Wiratma alias Gung De.
Lapak nasi be guling dan pepes be guling ini dibuka oleh seorang eks atau mantan Ajudan Sekda Tabanan.
Jika dulunya ia melayani pejabat eselon II A, saat ini ia memilih untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati.
Meskipun ia seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), Gung De sangat bersemangat untuk mambangun bisnis jualan nasi babi guling ini.
Baca juga: Bandar Judi Togel Online Tabanan Ditangkap Polisi, Eko Terima Pasangan Togel Dari WhatsApp
Ia menegaskan bukan gaji PNS yang tak cukup untuk biaya hidup, namun jargonnya adalah jangan hidup hanya dari gaji PNS
Usaha sampingan ini adalah upaya untuk memberikan hasil yang lebih dibandingkan tidak produktif.
Pria berusia 42 tahun ini menuturkan dirinya dulu sempat menjalani berbagai profesi sebelum akhirnya ia diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di tahun 2008.
Ia sebelumnya sempat menjadi karyawan hotel dan restoran di tahun 1990an. Kemudian di tahun 2002 ia menjadi honor daerah (Honda).
"Sebelum jadi PNS ini saya sempat di pariwisata sebelum akhirnya masuk jadi honor daerah atau Honda pada zaman 2002 lalu," ungkap Gung De saat dijumpai.
Sejak menjadi honor daerah, ia pertama kali ditempatkan di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Saat itu, ia menerima honor sekitar Rp 400 ribu per bulan.
Namun, di sana ia hanya bertugas selama satu bulan saja menjadi staf. Ia kemudian ditarik menjadi Ajudan Sekda Tabanan sejak saat itu.
Selama bertugas jadi ajudan Sekda Tabanan, ia sudah melayani tiga Sekda berbeda.
Pertama pada tahun 2002-2005 ia menjadi ajudan Sekda Tabanan, I GM Purnayasa.
Selama 2,5 tahun ia menjadi ajudan Sekda Purnayasa saat itu. Ia kemudian dimutasi ke BRSU Tabanan.
Baca juga: 20 Petugas PDAM Tabanan Standby Terima Pengaduan Saat Nyepi, Pelanggan Diminta untuk Tampung Air
Di rumah sakit, ia bertugas cukup lama yakni sekitar 7 tahun. Selama menjadi staf di rumah sakit, ia juga diangkat menjadi PNS.
"Saya PNS tahun 2008, saat itu saya sedang ngantor di rumah sakit. Saya 7 kali ikut tes baru bisa lulus. Memang perjuangan itu sangatlah berat," jelasnya.
Selanjutnya, sekitar tahun 2012 ia kemudian ditarik kembali untuk menjadi Ajudan Sekda Tabanan.
Saat itu, Sekda dijabat oleh I Nyoman Wirna Ariwangsa. Sejak saat itu ia terus dipercaya mendampingi Sekda dalam berbagai acara.
Hingga akhirnya tahun 2019 Sekda Tabanan berganti oleh I Gede Susila yang merupakan Sekda saat ini.
"Jika mendampingi Pak Gede Susila saya hanya 9 bulan saja. Setelah itu saya pindah tugas. Sejak itu saya ngantor di Dinas Perizinan sampai sekarang," ungkapnya.
Dia menceritakan, setelah pindah tugas dari Ajudan Sekda Tabanan ia merasa memiliki banyak waktu luang.
Sehingga, ia mulai berbisnis sejak saat itu. Pertama ia mencoba untuk memulai bisnis jual beli beras Tabanan.
Pertamanya ia memang memulai dengan segala keterbatasan. Dari hari ke hari, ia pun mulai menerima banyak orderan bahkan lebih banyak mengirim ke luar wilayah Kabupaten Tabanan.
"Pertamanya saya memang jualan beras, kemudian seiring waktu berjalan dan ditambah dengan kondisi pandemi, saya mencoba untuk jualan nasi be guling di pinggir jalan ini. Istilahnya ngelapak sepulang kantor," tuturnya.
Baca juga: Hanya 50 Persen Ogoh-Ogoh Diarak di Tabanan, Rapid Antigen Pemuda Ditanggung Pemkab
Pandemi yang berlangsung sejak awal 2020 lalu mengajarlan banyak hal, bahwa menjadi apapun atau bergelut di profesi apapun harus bisa memanfaatkan waktu luang.
Jangan menyia-nyiakan waktu luang sedikitpun untuk hal yang tak produktif atapun negatif.
"Saya saat itu berpikir masih ada waktu luang yang bisa dimanfaatkan. Saya tegaskan disini bukan karena gaji dari profesi saya ini kurang, namun alangkah baiknya memanfaatkan waktu dengan hal yang produktif," jelasnya.
Selama berjualan beras dan nasi be guling, dirinya mengaku sangat happy. Tak ada beban karena apa yang dilakukan membuahkan hasil.
Dari dua bisnis yang ia bangun sejak beberapa tahun lalu ini bisa menambah penghasilannya selain menjadi PNS.
Bahkan ia juga mengajak seluruh generasi muda untuk tidak malu mulai berbisnis. Apapaun jenis bisnis dan dimulai darimana harus tetap memiliki keyakinan agar bisa sukses di kemudian hari.
Dan jika ada pemuda yang ingin berjualan seperti dirinya, bisa menghubunginya langsung. Ia akan membantunya sepenuh hati agar generasi muda bisa memanfaatkan waktu dengan hal yang produktif.
"Ayo generasi muda jangan malu. Bagi yang ingin berjualan nasi be guling nanti akan dibantu untuk fasilitasi. Silahkan menggunakan nama Jinggo Boxer, tidak akan ada penalti atau royalti jika menggunakannya. Mari kita sama-sama untuk membangun bisnis dari nol dan semoga semuanya sukses," harapnya.(*)