Berita Denpasar

Proses Melepas Mala, Melasti di Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan, Buleleng

Penulis: Putu Supartika
Editor: Karsiani Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MELASTI - Ratusan orang dari beberapa desa adat ini terlihat melaksanakan prosesi melasti di Pantai Padanggalak, Kesiman, Denpasar, Senin (28/2) pagi. Prosesi melasti menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Kapolres Gianyar AKBP I Made Bayu Sutha Sartana, mengatakan, dalam melancarkan lalu lintas selama perayaan melasti, pihaknya telah menerjunkan 228 personel.

"Pengamanan melasti telah dilaksanakan Polres Gianyar mulai 24 Februari 2022 sampai 1 Maret 2022," ucap Kapolres Gianyar.

Di Tabanan, dilaksanakan melasti, Senin. Sesuai arahan Provinsi Bali, prosesi melasti dilaksanakam secara ngubeng artinya di wewidangan Desa Adat masing-masing.

Khusus untuk Desa Adat Kota Tabanan (DAKT) juga melaksanakan ngubeng dan melakaanakan prosesi angamet toya ring segara kemudian mundut (menuntun) ke Kahyangan Desa Adat.

Setelah prosesi melasti hari ini, Desa Adat Kota Tabanan akan melanjutkan dengan prosesi Mapepada, Selasa (1/3).

Dalam prosesi tersebut dilakukan upacara yang juga menggunakan beberapa wewalungan (hewan) seperti kerbau, sapi, anjing, angsa, ayam dan juga kambing. Nanti wewalingan ini nantinya akan ngider saat prosesi tersebut.

Bendesa Adat Kota Tabanan, I Gusti Gede Ngurah Siwa Gentha menjelaskan, sesuai dengan edaran untuk serangkaian Hari Raya Nyepi tahun saka 1944, prosesi melasti dilaksanakan ngubeng di Pura Puseh Desa Bale Agung dan juga Pura Dalem Prajapati.

"Astungkara pelaksanaan Nyepi tahun saka 1944 bisa berjalan aman dan lancar. Harapan terbesar adalah pandemi segera berlalu dan ekonomi masyarakat bisa pulih kembali," tandasnya.

Di Buleleng, upacara melasti jelang Hari Raya Nyepi di Pura Jagatnatha Buleleng, Senin dilakukan dengan ngubeng.

Artinya, prajuru yang ada di pura tersebut tidak melakukan ritual menyucikan pralingga atau tempat berstananya para dewa-dewi di pantai, melainkan hanya dilakukan di beji yang ada di pura tersebut.

Prajuru Pura Agung Jagatnatha Buleleng, Gede Marayana mengatakan, mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19, upacara melasti hanya dilakukan dengan ngubeng.

Hal ini sudah dilakukan pihaknya selama tiga tahun belakangan, atau sejak Pandemi Covid-19.

Baca juga: SIMAK Cara Malaysia Dalam Mengatasi Masalah Minyak Goreng 

Baca juga: Termasuk Mencegah Kanker & Meredakan Nyeri Sendi, Ini Daftar Manfaat Buah Nanas

Baca juga: Kadisdikpora Sebut Masih Kajian, Terkait SMAN Bali Mandara Hapus Jalur Siswa Miskin

"Sebelum Covid biasanya pemedek berjalan ke segara, melibatkan ratusan orang, karena pengempon pura Jagatanatha ini ada 163 tampekan. Mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi, kami hanya melaksanakan ngubeng. Tetap mengikuti desa kala patra," ucapnya.

(*)


Berita Terkini