Remaja yang mendapatkan dosis pertama setelah mereka berusia 15 tahun akan menerima 3 dosis vaksin.
Dewasa muda hingga 26 tahun dapat divaksinasi HPV.
Orang yang lebih tua dapat berkonsultasi dengan dokter mereka mengenai kemanjuran vaksin pada usia mereka karena banyak pria dan wanita sudah menjadi aktif secara seksual.
Beri tahu anak tentang manfaat vaksin. Berbicara dengan mereka tentang bagaimana virus ditularkan tidak berarti orangtua mengizinkan mereka berhubungan seks pada usia dini.
Jika orangtua merasa belum siap untuk membicarakan seks dengan anak, beri tahu mereka bahwa vaksin dapat melindungi mereka dari beberapa jenis kanker yang mengancam jiwa.
Orangtua dapat berkomunikasi dengan anak tentang seks yang dilindungi dan pendidikan seks yang harus mereka ketahui.
Ini akan membantu mereka membuat pilihan yang lebih baik tentang seks yang aman di masa depan.
Baca juga: Berikut Risiko yang Terjadi Jika Kanker Serviks Telat Dideteksi
Jika anaklebih besar, beri tahu mereka tentang pentingnya tes pap untuk kanker serviks dan mengapa tes itu harus dilakukan lebih sering.
Setelah menginjak usia 21 tahun, wanita harus menjalani tes skrining karena diagnosis dini lebih baik daripada mengobati masalah pada tahap selanjutnya.
Sesuai banyak penelitian, tidak ada masalah keamanan serius yang terkait dengan vaksin.
Mungkin ada efek samping umum dari vaksin seperti sakit kepala, mual, pusing dan nyeri, kemerahan dan bengkak di lengan.
Tapi gejala ini ringan dan biasanya tidak berlangsung lama.
Dalam kasus yang jarang terjadi, vaksin dapat memiliki beberapa efek samping yang serius seperti reaksi alergi.
Karena itu, jika anak alergi terhadap ragi atau lateks, orangtua harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima suntikan vaksin.
Semua orangtua harus tahu bahwa vaksin HPV aman untuk anak-anak mereka.
Anda tidak perlu khawatir dengan efek samping vaksin karena sifatnya yang ringan.
(*)
Sumber GRID