Ari mengaku bukan perkara mudah menjalani profesi kuli bangunan. Tentunya ada saatnya ketika pekerjaan tersebut menjadi sangat berat. Namun karena tekadnya sekuat baja, ia tetap berusaha menjalani pekerjaan tersebut. Panas dan hujan pun sering ia lalui. Panasnya semen mengenai kulitnya pun merupakan makanan sehari-harinya.
Baca juga: PERSEBAYA SURABAYA Datangkan 3 Pemain Muda, 2 Dari Persija Jakarta dan 1 Jebolan Persebaya Junior
Baca juga: Dirut bank bjb Yuddy Renaldi Raih Indonesia Best CEO Awards 2022
Baca juga: MIRIS! Hanya Karena Anak Tetangga Main Depan Kos, Opa Lakukan Penganiayaan
"Cuma kalau kerja bangunan memang harus siap kena panas dan kehujanan, ya tergantung situasi. Sekarang kan bangunannya sudah finisihing jadi aman. Mau hujan tetap bisa kerja," imbuhnya.
Ari bekerja disebuah proyek bangunan tempat tinggal yang berlokasi di Jalan Dharmawangsa, Kutuh, Badung. Jam kerjanya mulai pukul 08.00 hingga 17.00 Wita, untuk istirahatnya yakni pukul 12.00 Wita. Untuk menghemat biaya, Ari tinggal dekat dengan lokasi proyeknya atau disebuah bedeng dengan kakak perempuannya dan bibinya. Ia pun tak merasa khawatir tinggal sementara waktu diareal proyek tersebut karena tempat tidur laki-laki dan perempuan dipisah.
"Tidak (khawatir), karena tempat tidur perempuan dan laki-laki dipisah, beda-beda kamar. Disini juga ada bapak saya jadi ada yang ngawasin ada bapak, kakak, ipar, bibi, dan paman," terangnya.
Sementara untuk gaji, Ari mengatakan ada perbedaan tergantung pada jenis pekerjaannya. Pendapatannya diberikan dengan sistem harian yakni sejumlah Rp. 85 ribu perhari. Wanita yang akan mengakhiri masa lajangnya sebentar lagi ini juga mengatakan belum kepikiran untuk mencari pekerjaan baru lagi.
"Tergantung nanti kalau nikah dimana suami saya disana ikut, misalnya harus diam dikampung tidak bisa kerja di Denpasar jadi ngikut suami saja," jelasnya.
Menurutnya banyak faktor mengapa perempuan Bali bekerja sebagai kuli bangunan. Contohnya seperti mereka tidak suka terikat atau karena tidak ada keterampilan kerja lain, bahkan ada yang memang ikut suami bekerja sebagai kuli bangunan. (*)