TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Lapangan Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Bali dikeluhkan oleh masyarakat setempat.
Hal tersebut disebabkan, rumput lanpangan yang cukup tinggi.
Selain itu, lapangan yang digunakan untuk berbagai kegiatan pendidikan dan lansia ini juga menyimpan ancaman.
Yakni tower provider tak bertuan, yang ditakutkan bisa tiba-tiba roboh karena materialnya termakan usia.
Baca juga: Desa Adat Jero Kuta Pejeng Gianyar Miliki Awig-Awig Soal Anjing, Pemilik Biayai Pengobatan Korban
Baca juga: Persaingan Harga Kirim Tak Sehat, Peternak Babi Mengadu ke DPRD Gianyar
Tokoh masyarakat Desa Tampaksiring, Wayan Subrata, pada Rabu, 27 April 2022 mengatakan bahwa pihaknya menyayangkan fasilitas lapangan Desa Tampaksiring yang tidak ditata atau sekadar dirawat.
Padahal kata dia, lapangan tersebut sangat penting.
Mulai dari pendidikan.
Kata dia, lapangan tersebut digunakan oleh siswa sekolah di sana untuk pelajaran praktik olahraga.
Namun, dikarenakan rumput yang cukup tinggi, ia pun menyayangkan hal tersebut.
"Sangat disayangkan lapangan yang digunakan untuk pendidikan tidak dirawat. Gianyar sebagai kota layak anak, tentunya kondisi seperti itu sangat menyedihkan," ujar Subrata.
Lebih lanjut diungkapkannya, lapangan tersebut juga digunakan oleh lara lansia dan masyarakat untuk olahraga.
Dan yang paling ditakuti oleh Subrata adalah adanya tower tanpa tuan, yang sewaktu-waktu bisa roboh.
"Tower tak bertuan itu ada di barat lapangan, saya tidak bisa bayangkan kalau itu sampai roboh. Saya harap pihak terkait memberikan perhatian pada persoalan ini, apalagi menyangkut keselamatan," tandasnya.
Perbekel Tampaksiring, Made Widana tak menampik kondisi tersebut.
Namun untuk tower, kata dia, hal tersebut ada di ranah Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Gianyar.