TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Anggota DPRD menyoroti permasalahan pengelolaan sampah di Klungkung.
Bahkan disebutkan di kawasan TOSS (tempat olah sampah setempat) di Dusun Karangdadi, Kusamba telah terjadi pencematan air sumur yang diduga berasal dari aktivitas pengelolaan sampah.
Hal ini disampaikan anggota DPRD Klungkung dari Fraksi Golkar, Nyoman Alit Sudiana saat membacakan pendapat akhir fraksi saat menyepakati Ranperda perubahan APBD 2025 pada Rabu (6/8/2025) lalu.
Baca juga: CARA JITU Hindari Kemacetan Bandara Ngurah Rai ke Canggu, Jarak Tempuh 2 Jam Jadi 15 Menit
Ia meminta Bupati Made Satria agar benar-benar serius dalam membenahi semua permasalan-permasalahan yang ada, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan sampah sesuai dengan janji untuk mengentaskan permasalahan sampah di Kabupaten Klungkung.
Dengan adanya pembelian Mesin Pengolah Sampah terbaru berteknologi Gasifikasi Plasma (Plasma Arc Gasification ) saat ini sudah hampir rampung dirakit di Toss Center Karangdadi, pihaknua berharap mesin berkapasitas 30-50 ton / hari ini betul-betul nantinya bisa berfungsi maksimal.
Baca juga: JALAN HIDUP Komang Terhenti di Buleleng, Tubuh Terhempas di Rumah Warga Setelah Dihantam Truk
"Sehingga kedepan tidak ada lagi tumpukan sampah yang menggunung di sekitar area TOSS (tempat olah sampah setempat) Center di Dusun Karangdadi, Kusamba yang mana tumpukan sampah tersebut sangat berdampak buruk terhadap lingkungan disekitarnya," ungkap
Menurutnya telah terjadi pencemaran air sumur warga disekitar Toss Center, dan hal itu sangat tidak baik terhadap kesehatan masyarakat.
Selain itu karena mesin Bio Plasma ini menggunakan daya listrik yang cukup tinggi (13.000 watt), pihaknya berharap Bupati Satria memikirkan sumber listrik yang berasal dari solar panel yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi semua kebutuhan listrik di Toss Center.
Pihaknya juga mendorong bupati untuk dapat membuat perencanaan jalan akses alternatif menuju Toss Center dari sebelah barat Desa Kusamba.
" Sehingga truck yang lewat bawa sampah, tidak menganggu jika ada upacara agama di Pura Batur dan Pura Dalem Desa Adat Kusamba, atau ketika ada upacara ngaben massal. Mengingat jalan saat ini cukup sempit," ungkap Sudiana. (mit)