TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Hampir sebulan sudah kasus pembongkaran 9 pusara di Setra Desa Adat Gerokgak, Kecamatan Gerokgak terjadi.
Hingga saat ini polisi belum berhasil mengungkap siapa pelaku pembongkaran pusara tersebut.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya dikonfirmasi Selasa (3/5) mengatakan, saat ini ada lima orang saksi yang telah dimintai keterangan.
Mereka diantaranya warga yang tinggal di sekitar pusara, prajuru desa adat, serta orang yang pertama kali menemukan terbongkarnya pusara tersebut.
Baca juga: NARKOBA, Terlibat Edarkan Sabu dan Ganja Yogi Dituntut 9 Tahun Penjara
Namun hingga saat ini polisi masih kesulitan untuk menemukan ciri-ciri dari terduga pelaku.
Sebab, tidak ada saksi yang melihat langsung pembongkaran pusara tersebut. Bahkan di sekirar Setra juga tidak ada kamera CCTV.
"Tidak ada yang melihat langsung kejadian itu.
Jadi kami mohon bantuan warga apabila ada yang sempat melihat atau mengetahui adanya oknum yang menggali pusara di Setra Desa Adat Gerokgak pada awal April lalu, agar diinformasikan ke pihak berwajib," kata AKP Sumarjaya.
AKP Sumarjaya juga menyebut, hingga saat ini Unit Reskrim Polsek Gerokgak belum dapat memastikan apakah pusara yang digali itu merupakan ulah dari seorang oknum, atau digali oleh seekor binatang.
"Sampai saat ini penyebab galian belum diketahui, apakah disebabkan oleh binatang atau orang," ucapnya.
Ditambahkan AKP Sumarjaya, keluarga pemilik pusara tidak keberatan dengan adanya kejadian ini.
Mengingat jenazah yang ada di dalam pusara itu masih utuh.
Baca juga: PUTIN Jalani Operasi Kanker, Serahkan Kekuasaan ke Orang Kepercayaan
"Galiannya tidak terlalu dalam, jadi jenazah yang ada di dalam tidak kelihatan.
Meski pihak keluarga tidak keberatan, kasus ini masih tetap diselidiki," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, warga di Desa Adat Gerokgak, Kecamatan Gerokgak, Buleleng dihebohkan dengan terbongkarnya 9 pusara yang ada di setra desa adat setempat.
Pusara itu diketahui terbongkar pada Kamis (7/4).
Peristiwa ini pertama kali diketahui saat salah seorang warga Desa Adat Gerokgak bernama Gede Sukadana.
Saat itu Sukadana hendak membuat liang lahat untuk salah satu warga yang meninggal dunia, di Setra Desa Adat Gerokgak.
Gede Sukadana pun sontak dibuat terkejut saat melihat ada sembilan pusara yang dalam keadaan tergali.
Gede Sukadana pun melaporkan temuannya ini kepada Kelian Desa Adat Gerokgak dan kepolisian sektor Gerokgak.
Akibat adanya kejadian ini, Prajuru Desa Adat Gerokgak juga menggelar upacara mapiuning dan ngaturang guru piduka. (*)