TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hampir Mirip! Ini Perbedaan Gejala Diare Biasa dengan Hepatitis Akut, Wajib Tahu!
Tribunners, dari sekian banyak kasus hepatitis akut misterius yang ada, salah satu gejala yang paling sering dialami adalah diare.
Hal itu seperti diungkap oleh Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Muzal Kadim, SpA(K).
Menurut Muzal, diare jadi gejala hepatitis akut yang perlu diwaspadai.
Baca juga: Perhatikan! Penyebab Serangan Jantung di Usia Muda, serta Cara Mencegahnya
Lantas jika anak mengalami diare, bagaimana cara mengetahuinya, apakah anak ini hanya mengalami diare biasa atau jangan-jangan tengah mengidap hepatitis akut misterius?
Berikut perbedaan diare biasa dan diare gejala dari hepatitis akut misterius yang baiknya diketahui:
Diare biasa
Dikatakan diare apabila frekuensinya lebih sering dari biasanya lebih dari 3 kali dengan konsistensi yang berbeda dari sebelumnya.
"Konsistensi lebih lembek, biasanya berbau lebih busuk, lebih menyengat, berbau asam lah, ada lendir, jadi ada perubahan," kata dokter Muzal.
Diare bisa disebabkan oleh banyak faktor, yang paling sering adalah virus Rotavirus dan Adenovirus.
"Saat ini kan heboh adenovirus adenovirus, secara umum Adenovirus ringan ya penyebab diare. Tapi sekarang ini tidak tahu, ditemukan pada kasus-kasus yang dilaporkan WHO sebagai KLB," jelas dia.
Muzal menjelaskan, diare yang disebabkan oleh Adenovirus biasanya ringan, hanya menunjukkan gejala muntah dan diare yang akan sembuh dalam 2-3 hari saja.
Selain itu, diare biasa pada anak juga memiliki gejala khas.
"Biasanya didahului dengan demam, kemudian anaknya muntah dua sampai tiga kali, baru kemudian besoknya diare, itu yang paling sering terjadi. Diarenya biasa cair, berbusa, berbau asam, ada kembung, merah di anusnya," jelas Muzal.
Diare gejala hepatitis