Info Kesehatan

Mengenal Dampak Wabah PMK yang Menyerang Hewan Ternak di Indonesia

Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemeriksaan dan penyemprotan sapi di kelompok ternak sapi Sedana Sari, Banjar Gunung Sari, Dusun Batukandik, Padangsambian Kaja, Denpasar, Bali.

PMK adalah penyakit yang sangat menyiksa bagi sapi dan hewan ternak lainnya.

Blister atau kantung besar berisi air yang berkembang di kulit, jika pecah akan meninggalkan luka terbuka yang sangat perih.

Bahkan luka ini membutuhkan waktu hingga 10 hari untuk sembuh. Jika luka ini terjadi di bagian kaki, maka akan membuat sapi sulit berjalan menuju tempat makan.

Selain itu, luka pada mulut akan membuat sapi tidak mau makan dan minum.

Baca juga: Cara Penularan Cacar Monyet, Salah Satunya Mengonsumsi Daging yang Tidak Dimasak Matang Sempurna

Sapi dewasa mungkin akan mulai makan setelah beberapa hari.

Namun, sapi atau hewan ternak lain yang masih muda akan mati lemas akibat tidak mendapatkan asupan yang cukup selama sakit.

Apa pengaruh PMK pada manusia?

Dilansir dari Journal of Agriculture Victoria, PMK tidak dianggap sebagai masalah kesehatan bagi manusia karena penularan dari hewan ke manusia sangat jarang ditemukan.

Namun, manusia bisa membawa virus yang tetap hidup di hidungnya selama 24 jam dan menularkannya kepada hewan lainnya.

PMK dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Foot and Mouth Disease (FMD) sehingga sering salah dikira sama dengan Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau flu singapur yang banyak menyerang anak-anak.

Padahal keduanya adalah penyakit yang berbeda dan berasal dari virus yang berbeda.

(*)

Sumber GRID

Berita Terkini