TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Nyoman Rai Srimben, nama yang tidak asing lagi ditelinga seluruh masyarakat Indonesia.
Dari rahimnya, lahir sang proklamator presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno.
Rai Srimben berasal dari Banjar Adat Bale Agung, Desa Pakraman Buleleng.
Baca juga: Kumpulan Kata Bijak Sumpah Pemuda dari Soekarno dan Tokoh Lainnya, Cocok Dibagikan ke Media Sosial
Warga di tempat asalnya menilai, Nyoman Rai Srimben, merupakan wanita yang santun, gemar menari, dan pandai menenun.
Hingga saat ini, jejak kehidupan Rai Srimben masih tersimpan jelas di Banjar Adat Bale Agung, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Rumah berukuran 5x5 meter itu, telah direstorasi oleh Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Bali pada 2020 lalu.
Baca juga: KISAH Halimah, Petugas Kebersihan yang Temukan Cek Senilai Rp35,5 Miliar di Bandara Soekarno-Hatta
Dan kini telah ditetapkan sebagai cagar budaya.
Serta menjadi salah satu paket program city tour Kota Singaraja.
Nyoman Rai Srimben, adalah anak kedua dari pasangan I Nyoman Pasek, dan Ni Made Liran.
Saat usianya memasuki empat tahun, kedua orangtuanya bercerai.
Sehingga ia dibesarkan oleh kakek dan neneknya, yang lokasi rumahnya juga tidak jauh dari rumah orangtua Nyoman Rai Srimben terdahulu.
Baca juga: SEJARAH Penyusunan Teks Proklamasi yang Diketik Sayuti Melik dan Dibaca Soekarno
Saat dibesarkan oleh kakek dan neneknya, Rai Srimben tidak mengikuti pendidikan formal.
Ia hanya diajarkan oleh sang kakek, untuk menguasai adat dan budaya Bali.