Memasuki umur sekitar 17 tahun, tepat saat manis Galungan.
Nyoman Rai Srimben menari di lapangan, sekitar areal Pura Desa Adat Buleleng.
Saat menari itu, Raden Soekemi (ayah Soekarno) rupanya memerhatikan.
Seperti diketahui, Raden Soekemi datang ke Buleleng, dan bekerja sebagai guru di sekolah rakyat.
Yang kini diberi nama SDN 1 dan 2 Paket Agung.
Selama mengadu nasib di Bumi Panji Sakti, Raden Soekemi, tinggal di sebuah kos-kosan.
Yang jaraknya tidak jauh dari kediaman Nyoman Rai Srimben.
Baca juga: Kumpulan Kata Bijak Sumpah Pemuda dari Soekarno dan Tokoh Lainnya, Cocok Dibagikan ke Media Sosial
Melihat kecantikan Nyoman Rai Srimben, saat menari itu lah, Raden Soekemi jatuh cinta.
Konon hubungan mereka tidak direstui, oleh keluarga Nyoman Rai Srimben.
Hingga keduanya memutuskan menjalin asmara secara sembunyi-sembunyi.
Raden Soekemi nekat membawa lari Rai Srimben, dan mempersuntingnya tanpa restu.
Raden Soekemi dan Rai Srimben, sempat tinggal di rumah kost yang terletak di Banjar Paketan.
Rai Srimben bahkan sempat melahirkan anak pertamanya, Raden Soekarmini.
Sampai usia Raden Soekarmini sekitar dua tahun, mereka memutuskan untuk pindah ke Surabaya.
Baca juga: Kumpulan Kata Bijak Sumpah Pemuda dari Soekarno dan Tokoh Lainnya, Cocok Dibagikan ke Media Sosial
Dalam Bulan Bung Karno yang jatuh pada Juni ini, keluarga besar Bale Agung tidak melaksanakan kegiatan khusus.