Sedangkan untuk pembayaran utang, menggunakan hasil produksi telur harian.
"Dari 1000 ekor ayam ini bisa menghasilkan 800 lebih butir telur, atau sekitar 26 krat."
"Selanjutnya pihak distributor mensortir telur berdasarkan ukuran, lalu dihargai sesuai harga terkini. Itulah yang digunakan untuk bayar utang pakan. Nah sisanya, baru digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari."
"Paling bisa dapat sekitar Rp. 100 ribuan," ungkapnya.
Baca juga: PPDB di Bangli: Boleh Daftar Diluar Zonasi, Asalkan Sudah Setahun dan Satu Zonasi Sekolah
Pihaknya tidak memungkiri kewalahan dengan tingginya harga pakan saat ini. Memang biaya pakan tertolong dengan harga telur yang naik saat ini. Namun menurutnya harga tersebut cenderung fluktuatif.
"Harga pasar sejak dulu tidak menentu. Mungkin naiknya harga telur karena pengaruh musim hari raya. Namun siapa yang tahu setelah itu?"
"Maka saya sebagai peternak kecil hanya berharap harga telur dan pakan bisa seimbang. Sehingga kami peternak kecil bisa tetap berproduksi," harapnya. (*)
Berita lainnya di Berita Bangli