Seluruh rombongan siswa dan guru yang study tour itu tidak ada yang mengalami luka serius.
Mereka melanjutkan tur mereka di Bali dengan oper ke bus lain.
“Untuk anak-anak sekolah sudah diperiksa beberapa orang dan guru juga. Yang dibutuhkan adalah keterangan salah seorang saksi dan siswa, yang duduk di belakang sopir dan dipulangkan pada pukul 23.30 Wita,” ungkap Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli.
Untuk WNA yang jadi korban, sambungnya, pihaknya belum sempat memeriksa karena memang yang bersangkutan saat ini menolak lantaran baru saja tertimpa musibah.
“Tadi kami coba mintai keterangan namun yang bersangkutan menolak,” jelasnya.
Penyebab Belum Dipastikan
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Bali, Kombes Pol. Prianto mengatakan, olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi masih dilakukan sehingga pihaknya belum bisa memastikan penyebab laka lantas beruntun itu.
Mencuat dugaan awal, laka lantas tersebut dipicu bus mengalami rem blong.
Hasil olah TKP kepolisian diprediksi keluar 3 hingga 4 hari ke depan.
“Jadi hasil olah TKP sejauh ini, kami belum bisa menyimpulkan karena tim TAA masih bekerja, terlalu cepat disimpulkan sekarang. Kemarin bekerja terkendala cuaca yang tidak mendukung, sehingga siang ini jam 12-an tim melanjutkan melakukan analisa situasi dan sebagainya, baru nanti dipadukan hasil pemeriksaan saksi-saksi. Setelah itu barulah bisa disimpulkan penyebab utama laka lantas tersebut apa,” ungkap Kombes Pol. Prianto melalui sambungan telepon dengan Tribun Bali, Minggu 19 Juni 2022.
Kombes Pol Prianto menyebutkan, dari hasil pemeriksaan urin, sopir tidak terindikasi mengkonsumsi zat narkoba.
“Sopir juga sudah diperiksa cek urin, hasilnya negatif. Ada dua sopir bus, dan satu kami amankan,” tutur dia.
Sementara itu, pihak kepolisian juga mengevakuasi belasan kendaraan yang mengalami kerusakan hingga ringsek, termasuk mengevakuasi bus yang terjatuh dari tebing jalan.
Baca juga: Tabrakan Beruntun Baturiti Tabanan, Warga Inisiatif Siram Air Supaya Tak Terjadi Kebakaran
“Jadi kendaraan ada sekitar 12 yang terlibat kecelakaan. Dua pemilik mobil merasa tidak keberatan, karena hanya rusak ringan, mereka sudah anggap kasus selesai. Sementara ada 10 kendaraan lain, yakni satu unit bus itu sendiri, 7 mobil, dan 2 unit sepeda motor. Kendaraan-kendaraan itu saat ini disimpan di halaman pabrik es di Pacung, Baturiti, di dekat Polsek. Bus baru saja diangkat dari lokasinya terjun,” ujarnya.
Sementara untuk rombongan bus, Kombes Pol Prianto menerangkan mereka adalah wisatawan domestik yang merupakan siswa dan guru sebuah sekolah SMP di Surabaya.