Bagian kaki sebelah kanannya hampir putus.
Sementara dua rekannya melarikan diri.
Sedangkan Ketut Vauzi meninggal dunia di RSUD Buleleng.
Ia mengalami luka terbuka di bagian dada, lengan, dan pergelangan tangan.
Kompol Dwi menyebut, pihaknya belum dapat memastikan apakah dua rekan Edi Salman itu terlibat dalam perkelahian berdarah.
Atau hanya sekadar menyaksikan saja.
Sebab hingga saat ini pihaknya masih berupaya, untuk mencari dua pria tersebut.
Polisi juga masih memeriksa saksi-saksi yang ada di sekitar TKP.
Disinggung terkait modus, perkelahian in diduga terjadi lantaran Edi Salman bersama dua rekannya J dan N mengira bahwa Ketut Vauzi merupakan mata-mata polisi.
Pasalnya, Edi Salman berserta dua rekannya J dan N merupakan komplotan pencuri sepeda motor.
Mereka terindikasi pernah melakukan pencurian motor di Jalur Gitgit, Kecamatan Sukasada, pada Sabtu (28/5/2022) lalu.
Saat itu korbannya sedang berteduh di sebuah warung yang tutup, karena diguyur hujan lebat.
Motor Honda Scoopy DK 2195 VN itu diduga dicuri oleh Edi Salman berserta dua rekannya itu.
Baca juga: APES! Niat Berteduh di Jalur Gitgit Motor Joana Malah Dibawa Kabur Maling
Baca juga: APES! Niat Berteduh di Jalur Gitgit Motor Joana Malah Dibawa Kabur Maling
Saat pencurian motor itu terjadi, pihaknya sempat melakukan upaya penangkapan terhadap Edi Salman di kediamannya.
Namun saat petugas datang, Edi Salman berhasil melarikan diri.