Berita Jembrana

KISAH WAYAN SUMERTA, 20 Tahun Merantau ke Lampung Pulang Bikin Mie Kelor Gud

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana
Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

 I Wayan Sumerta Dana Arta, warga Banjar Buahan Tengah, Desa Buahan, Kecamatan Tabanan, Tabanan, Bali, Sudah 20 tahun merantau meninggalkan Bali, untuk bekerja di Lampung Sumatera. Sebagai PNS, Wayan Sumerta, pun kini pulang kampung dari Lampung. Dan menetap lagi di Tabanan.

Nah, hal ini pulalah yang untuk kemudian, susah berkembang, karena memang akan mengubah kebiasaan makan mie masyarakat.

Dari yang pada umumnya rasa mie strong kuat karena MSG, menjadi dengan mie sehat (sayuran).

Ia tidak memungkiri, dari mie ini, ada orang struk yang kini setiap hari mengkonsumsi mie kelor.

Pecinta mie yang memiliki asam lambung dan maag tinggi maka akan cukup bersahabat dengan mie ini.

Untuk harga sachet Rp 8 ribu, dengan beberapa varian yakni goreng, kuah, dan vegan.

“Sehari kami dapat memproduksi 60 hingga 100 pcs, biasanya Sabtu dan Minggu itu akan libur,” katanya. (*)

Berita Terkini