Berita Jembrana

KASUS Positif Rabies Jembrana Menurun Drastis, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Kasus positif rabies, hingga Juli 2022 di Jembrana tercatat sebanyak 165 kasus. Beruntungnya, sejak Agustus 2022 ini, kasus rabies menurun drastis.

TRIBUN-BALI.COM - Kasus positif rabies, hingga Juli 2022 di Jembrana tercatat sebanyak 165 kasus.

Jumlah tersebut tersebar di 46 desa atau kelurahan yang ada.

Beruntungnya, sejak Agustus 2022 ini, kasus rabies sudah menurun drastis.

Dari yang biasanya mencapai puluhan kasus, bulan ini hanya tercatat 4 kasus.

Namun masyarakat diharapkan tetap waspada, karena ancaman positif rabies ini bisa melonjak kembali jika tak ditangani dengan baik.

Menurut data yang berhasil diperoleh dari Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, total kasus gigitan anjing rabies hingga Agustus 2022 adalah sebanyak 169 kasus.

Rinciannya, pada Januari tercatat sebanyak 15 kasus, Februari ditemukan 11 kasus, Maret 31 kasus, April tercatat 45 kasus, dan Mei ditemukan 13 kasus.

Kemudian pada Juni tercatat 25 kasus, Juli 25 kasus, serta Agustus 4 kasus.

Baca juga: Rabies di Karangasem Sudah Capai 92 Kasus, Ini Kata Kadis Setempat

Baca juga: 526 Ekor Sapi Terjangkit Virus PMK di Bali, Beda dengan Rabies, ini Hewan Terpapar dan Lokasinya

Ilustrasi - Menurut data yang berhasil diperoleh dari Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, total kasus gigitan anjing rabies hingga Agustus 2022 adalah sebanyak 169 kasus. Rinciannya, pada Januari tercatat sebanyak 15 kasus, Februari ditemukan 11 kasus, Maret 31 kasus, April tercatat 45 kasus, dan Mei ditemukan 13 kasus. Kemudian pada Juni tercatat 25 kasus, Juli 25 kasus, serta Agustus 4 kasus. (Tribun Bali/Dwi)

"Astungkara sudah melandai. Sudah turun jauh dari jumlah kasus bulan sebelumnya," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Sutama, saat dikonfirmasi, Minggu 28 Agustus 2022.

Ia melanjutkan, dari total kasus yang tercatat selama tahun ini, hanya 5 desa atau kelurahan yang masih berstatus zona hijau.

Rinciannya, Desa Pengambengan, Kelurahan Loloan Barat, Desa Cupel, Desa Budeng dan Desa Air Kuning.

"Dari 51 desa atau kelurahan di kami (Jembrana), sekarang yang masih zona hijau ada 5 desa atau kelurahan saja," sebutnya.

Namun, meskipun masus positif rabies cenderung menurun, masyarakat diharapkan jangan lengah.

Masyarakat harus selalu waspada, dan segera melaporkan jika terjadi gigitan hewan penular rabies (HPR).

Dengan laporan tersebut, petugas kesehatan veteriner Jembrana bisa melakukan penanganan awal sehingga tak sampai berakibat fatal.

"Penangana awal yang cepat itu sangat penting dilakukan.

Kemudian setelah itu baru menangani hulunya (hewan).

HPR yang menggigit agar jangan dieksekusi dulu agar petugas bisa melakukan penanganan. Minimal observasi dan lainnya lagi," tandasnya. (*)

Berita Terkini