Hacker Bjorka

Dianggap Pengalihan Isu Kasus Ferdy Sambo, Hacker Bjorka Langsung 'Tantang' Kapolri Jenderal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto profil Bjorkanism di Telegram, Hacker yang kerap bagikan data pribadi Indonesia. Dianggap Pengalihan Isu Kasus Ferdy Sambo, Hacker Bjorka Langsung 'Tantang' Kapolri Jenderal

"Saya sudah sempat berkomunikasi sama si hacker ini, saya masuk grup Telegram-nya, mencoba men-challenge (menantang-red), apakah datanya valid atau tidak. Dia bisa kasih data yang valid," kata Pratama.

Baca juga: Hasil Lie Detector Kasus Pembunuhan Brigadir J, Bharada E Akui Penembakan yang Dilakukan Ferdy Sambo

"Namun agak aneh, karena dia di Telegram dengan di Twitter itu beda 180 derajat. Di Telegram dia nggak banyak omong, pentingnya saja," imbuh Pratama.

Ia lantas mengungkap keresahan akan perbedaan sifat mencolok itu.

"Saya takutnya, ada yang ngaku-ngaku sebagai Bjorka, dia membuat akun di Twitter," ujarnya.

Menko Polhukam Mahfud MD (Dok. Kemeno Polhukam)

Mahfud MD Remehkan Aktivitas Bjorka

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai belum ada yang membahayakan dari aktivitas hacker Bjorka.

Sebab informasi yang dibocorkan hacker Bjorka sejauh ini adalah data yang sudah terpublikasi di media.

Demikian Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam keterangannya, Senin 12 September 2022 lalu.

“Belum ada yang membahayakan dari isu-isu yang muncul, itu kan yang sudah ada di koran tiap hari, ini yang ingin menjadi presiden, ini begini ini begini,”

“Cuma itu-itu aja, enggak ada yang rahasia negara itu, itu kalau saya baca dari yang beredar itu,” ucap Mahfud MD.

“Sehingga itu bisa saja kebetulan sama dan kebetulan bukan rahasia juga, barangkali cuma dokumen biasa dan terbuka itu, tetapi itu memang terjadi, misalnya di Dukcapil di macam-macam lah di beberapa tempat.” Ungkap Mahfud MD

Oleh karena itu, Mahfud mengatakan pemerintah akan menggelar rapat terlebih dahulu untuk memastikan perihal bocornya data negara.

Sejauh ini, bekas Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut menuturkan sudah mengantongi laporan Badan Siber Sandi Negara dan Analis Deputi 7 Kemenko Polhukam.

Namun, kebocoran data yang disampaikan kepadanya, menurutnya bukan data yang rahasia.

“Soal bocornya data negara lah, itu nanti masih akan kita, saya pastikan bahwa itu memang terjadi, saya sudah dapat laporannya dari BSSN, kemudian dari Analisis Deputi 7, terjadi di sini, di sini, di sini,” ucap Mahfud.

Halaman
123

Berita Terkini