Pendidikan

Politeknik Internasional Bali Tuan Rumah Acara Kominfo Bertajuk Startup Studio Indonesia Batch 5

Editor: Marianus Seran
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Founder's Camp Startup Studio Indonesia Batch 5 di Politeknik Internasional Bali.

TRIBUN BALI.COM, TABANAN-Politeknik Internasional Bali (PIB) dipercaya untuk menjadi tuan rumah acara Founder’s Camp Startup Studio Indonesia Batch 5 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) untuk
memberdayakan early-stage startup, berfokus pada akselerasi produk dan tim, validasi
strategi marketing, assisting technology development, dan business skill.

Acara yang dikelola oleh Impactto ini berlangsung pada tanggal 15 – 17 September 2022 di area Kampus PIB.

Impactto sendiri merupakan akselerator sekaligus kurator yang
memberikan coaching one-on-one dan pengenalan langsung kepada beberapa venture
capital di Indonesia untuk early-stage startup.

Sejumlah nama besar dalam dunia startup digital turut meramaikan acara tersebut.

Beberapa di antaranya adalah Italo Gani as Managing Partner Impactto, Ryu Suliawan of
Midtrans, Tessa Wijaya of Xendit, Rama Notowidigdo of Sayurbox, Brian Marshal of SIRCLO, Christopher Madiam of Sociolla, Suwandi Soh of Mekari, Fajar Budiprasetyo of HappyFresh, dan Doni Hanafi of Bridestory.

Kampus PIB dianggap ideal untuk pengadaan acara mengingat lokasinya yang hanya
berjarak 15 menit dari Canggu.

Baca juga: POLITEKNIK INTERNASIONAL BALI Jadi Tuan Rumah Young Talent Escoffier International Competition

Daerah ini dikenal sebagai destinasi yang digemari oleh para digital nomad dari berbagai negara untuk menetap dan membangun ekosistem digital.

“Ekosistem digital nomad saat ini sudah terbentuk dan berkembang sangat pesat di Bali,
khususnya di wilayah Canggu.

Saya melihat peluang besar bahwa Bali bisa menjadi sentral
pengembangan industri digital di Indonesia”, terang Dr. Paulus Herry Arianto, M.A., C.B.C
selaku Wakil Direktur.

"Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Manparekraf) Bapak Sandiaga Uno juga
menargetkan agar Bali menjadi sebagai tempat bekerja sekaligus berlibur (workcation)
bagi para digital nomad”, tambah penggiat ekonomi kreatif yang saat ini juga menjabat
sebagai Ketua CEO Indonesia Chapter Bali, CEO PT. Golive Media Internasional, dan
Managing Director AVB Media Asia.

Menjadi tuan rumah acara Founder’s Camp Startup Studio Indonesia Batch 5 merupakan
salah satu langkah PIB dalam mempersiapkan pembukaan Program Studi Bisnis Digital

yang akan resmi dibuka pada awal tahun 2023. Dengan rutin mengadakan kegiatan
sejenis, PIB berkomitmen untuk memberikan network terbaik bagi mahasiswa dengan
cara menjalin kemitraan strategis dengan key player dalam industri digital.

Baca juga: Dukung Industri Food & Beverage, Politeknik Internasional Bali Gelar Kelas Arak dan Tuak Khas Bali

Acara ini juga menjadi langkah awal yang baik untuk memperkenalkan PIB kepada leader
dan founder dari berbagai platform Bisnis Digital terkemuka di Indonesia yang diharapkan
bisa memberikan dukungan untuk perkembangan program Bisnis Digital ke depannya.

Alasan strategis yang melatarbelakangi dibukanya program Bisnis Digital adalah peluang di balik meningkatnya indeks literasi digital masyarakat, sehingga berbagai kegiatan
ekonomi konvensional perlahan mulai bertransformasi ke arah digital.

Pandemi Covid-19 secara tidak langsung juga menjadi katalisator perkembangan bisnis
digital di Indonesia.

Dengan terbatasnya ruang gerak masyarakat, platform digital
dianggap mampu menjadi solusi penggerak roda perekonomian.

“Sebelum pandemi kita melihat lebarnya gap antara ekonomi dan teknologi.

Prodi Bisnis Digital hadir untuk mengisi gap tersebut.

Jika ingin bertahan di tengah persaingan yang begitu ketat di era digital, ada dua solusi praktis. Pertama, segera bangun bisnis digital.

Kedua, transformasi bisnis konvensional menjadi digital”, terang Prof. Dr. Ir. Anastasia
Sulistyawati, M.S., M.M., M.Mis., D.Th., Ph.D., D.Ag selaku Direktur Politeknik Internasional
Bali.

Guru Besar yang akrab disapa dengan panggilan Prof. Suli tersebut juga menambahkan
bahwa perkembangan industri digital yang semakin masif di Indonesia tentunya harus
diimbangi dengan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang mampu
bersaing di tengah dinamisnya dunia digital.
Selama proses pembelajaran nanti, mahasiswa Bisnis Digital di PIB akan diberikan
keterampilan khusus yang mencakup Pengembangan Platform Bisnis Digital agar mampu
mengoperasikan teknologi dan arsitektur digital, cyber security, dan mengelola big data.

Mahasiswa juga akan dibekali kemampuan Marketing Management untuk menguasai
digital marketing yang berbasis pada perilaku konsumen dalam menggunakan e-
commerce.

Terakhir, mahasiswa diarahkan agar mampu membaca peluang bisnis yang
dapat dijalankan secara digital, sehingga siap menyusun dan mempresentasikan digital
business plan atau Start-up.

Dalam hal kerjsama, Prodi Bisnis Digital Politeknik Internasional Bali didukung oleh
sejumlah partner strategis dengan spesialisasi yang relevan seperti WIR Group yang masuk
ke dalam daftar Metaverse Company to Watch versi Forbes GE, Impactto yang mempunyai
spesialisasi di bidang Start-up dan Venture Builder, dan AVB Media Asia yang merupakan
media creation enterprise yang berbasis di Bali.
Partner lainnya yang juga ikut memberikan dukungan antara lain RedComm,
Bamboomedia, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), BOC Indonesia, Dimata,
serta RameRame.com.

Dengan demikian, langkah strategis yang diambil oleh Politeknik Internasional Bali
dengan membuka program Bisnis Digital tidak hanya disambut baik oleh pemerintah, tapi
juga sangat dinantikan oleh pihak industri yang membutuhkan ketersediaan SDM unggul
untuk mendukung perkembangan industri digital di Indonesia.(*) 

Berita Terkini