Berita Bali

Inilah Suka Duka Jalani Profesi Modeling Menurut Sakwidya: Mental Harus Kuat

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Editor: Harun Ar Rasyid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Model asal Bali - Kisah Wanita Asal Ubud Sakwidya, Jadi Model karena Iseng, Pernah Tolak Tawaran Endorse

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Inilah suka duka menjalani profesi modelling menurut model asal Ubud,  Ubud, Gianyar, Desak Made Widya Swari atau yang acap kali dipanggil dengan nama Sakwidya.

Sakwidya berhasil menjalani karirnya sebagai modelling.

Ia kini memiliki followers sebanyak 320 ribu di sosial media Instagram dengan nama user @sakwidya02.

Model Sexy Sakwidya asal Bali - Kisah Wanita Asal Ubud Sakwidya, Jadi Model karena Iseng, Pernah Tolak Tawaran Endorse (Istimewa)

Hal ini membuat banyak online shop meliriknya untuk mempromosikan usaha mereka.

Termasuk untuk endorse obat kuat. Namun dengan tegas ia menolaknya.

“Aku pernah ada tawaran endorse penguat stamina pria dan tidak pernah aku ambil. Menurutku itu aneh,” jelas wanita kelahiran 15 Juli tahun 1999 ini.

Sakwidya memulai profesi model sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Awalnya ia menggeluti profesi model ini hanya iseng-iseng saja. Ia tak menyangka dapat menjalani profesi model hingga saat ini.

Saat ini wanita yang berasal dari Ubud ini juga sedang menempuh pendidikan di bangku Perguruan Tinggi yakni di Universitas Udayana.

Ia masuk di Fakultas Pertanian Prodi Agribisnis dan kini ia sedang fokus juga untuk menyusun skripsinya.

Beberapa fotoshoot yang diambil biasanya bertemakan konsep Bali, Cassual dan Bikini. Ia mengatakan tidak berniat untuk menerima job fotoshoot bertemakan nude, karena, ia mengawali karir ini hanya untuk iseng-iseng saja.

Untuk tarif modelnya ini ia dibayar mulai dari Rp 2 sampai 5 Juta untuk satu kali fotoshoot. Sementara untuk tarif endorsenya, mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 7 juta.

Memiliki paras yang cantik, Sakwidya menuturkan hampir setiap hari mendapatkan tawaran open booking (prostitusi online) dari oknum-oknum nakal.

“Pernah banget (dapat tawaran open BO), banyak kok yang nawarin. Tapi ya aku kan bukan cewek nakal yang diiming-imingin uang mau tidur dengan semua orang hehe. Mendingan aku dari model dapat tidak seberapa daripada aku BO ‘ngerusak’ harga diriku. Hampir tiap hari ada tawaran gitu dan aku emosi bacanya,” imbuhnya.

Melalui profesi model ini ia dapat menyambung hidupnya tanpa harus meminta lagi pada kedua orangtuanya. Profesi ini pun mendapatkan dukungan dari kedua orangtuanya asalkan kegiatan modeling masih bersifat positif selain itu melalui kegiatan ini orangtua Sakwidya percaya anaknya bisa mendapatkan relasi yang lebih luas lagi.

Menjadi model seksi tentu saja membuat Sakwidya tak lepas dari bahan gunjingan yang bahkan dilontarkan oleh orang terdekatnya.

“Wah paling sering (mendapatkan gunjingan dari orang terdekat). Karena yang paling nyakitin itu omongan dari orang terdekat. Aku palingan nyindir gitu. Kan ‘ga’ mintak makan sama kalian, kalau dicibirin gimanapun aku tetap dapat uang dari hasil kerjaku. Sedangkan kalian yang ngomongin aku ‘ga’ punya penghasilan apa-apa,” tandasnya.

Halaman
12

Berita Terkini