DART

Lintasan Dimorphos Berubah, Misi Uji Coba 'DART' Melindungi Bumi dari Tabrakan Asteroid Berhasil

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat ruang angkasa DART NASA menabrak asteroid Dimorphos, dalam uji coba bersejarah dimana kemampuan manusia diuji untuk mencegah objek kosmik yang bisa menghancurkan kehidupan di Bumi.

TRIBUN-BALI.COM - Umat manusia patut merayakan keberhasilan misi percobaan pembelokan lintasan asteroid oleh NASA.

Sebuah misi bernama DART (Double Asteroid Redirection Test) berhasil mengubah lintasan asteroid Dimorphos ketika pesawat ruang angkasa nirawak NASA dengan sengaja menabrak batu ruang angkasa itu pada 26 September 2022.

DART adalah misi pertama yang dilakukan umat manusia yang bertujuan melindungi Bumi dari ancaman asteroid dikemudian hari.

Misi tersebut juga merupakan kali pertama umat manusia dengan sengaja mengubah gerak sebuah benda langit di luar angkasa.

Baca juga: Hotel di Bali Dekat Pantai Canggu, Hanya 4 Menit Berjalan Kaki, Harga Mulai Rp 300 Ribuan

Sebelum tabrakan, Dimorphos butuh 11 jam 55 menit untuk mengorbit asteroid induknya yang lebih besar, Didymos.

Para astronom menggunakan teleskop untuk mengukur bagaimana orbit Dimorphos berubah setelah tabrakan.

Para astronom yang menggunakan teleskop SOAR NSF NOIRLab di Chili menangkap gumpalan besar debu dan puing-puing yang berasal dari permukaan asteroid Dimorphos.

Dalam gambar terlihat jejak debu sepanjang lebih dari 10.000 kilometer  keluar karena didorong oleh tekanan radiasi Matahari. 

Baca juga: Perkenalan Lesti Kejora dengan Rizky Billar, Berawal Dijodohkan Netizen, Berakhir KDRT

Sekarang, Dimorphos membutuhkan 11 jam dan 23 menit untuk mengelilingi Didymos. Pesawat ruang angkasa DART mengubah orbit asteroid itu selama 32 menit.

Awalnya, para astronom berharap DART akan sukses jika lintasannya diperpendek 10 menit.

Dilansir CNN, Administrator NASA Bill Nelson mengatakan “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi planet Bumi rumah kita. Dan inilah satu-satunya yang bisa kami lakukan, ”

“Misi ini menunjukkan bahwa NASA berusaha untuk siap menghadapi apa pun yang dilemparkan alam semesta kepada kita."

NASA telah membuktikan bahwa kita serius sebagai pelindung planet ini. Ini adalah momen penting untuk pertahanan planet dan seluruh umat manusia, ini juga menunjukkan komitmen dari tim dan mitra NASA yang luar biasa di seluruh dunia.”

Menurut tim DART, baik Dimorphos maupun Didymos tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi, tetapi sistem asteroid ganda adalah target yang sempurna untuk menguji teknologi defleksi atau pembelokan

"Untuk pertama kalinya, umat manusia telah mengubah orbit objek planet," kata Lori Glaze, direktur Divisi Ilmu Planet di NASA dilansir CNN.

Halaman
12

Berita Terkini