TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pada Senin, 7 November 2022 Komisi IV DPRD Kota Denpasar turun lapangan ke SMPN 5 Denpasar menindaklanjuti permasalahan Kepala SMPN 5 Denpasar, Putu Eka Juliana Jaya alias Wawa.
Namun, saat Komisi IV DPRD turun lapangan, malah tak diizinkan meliput oleh Kepala SMPN 5 Denpasar, Juliana Jaya.
Eka Juliana Jaya meminta agar off the record dan wartawan tak diizinkan ikut ke ruang pertemuan di Lab Sekolah.
Baca juga: Angkat Isu Krisis Air - Pencemaran Lingkungan, Mahasiswa Prodi Kriya Pameran di DNA Denpasar Bali
Wartawan pun menunggu pertemuan antara jajaran Komisi IV DPRD dengan orang tua siswa, serta kepala sekolah.
Selanjutnya, setelah pertemuan selesai dan saat wawancara dengan Ketua Komisi IV DPRD Kota Denpasar Wayan Duaja, Wawa juga melakukan intimidasi kepada wartawan yang tengah wawancara.
Wawa menghampiri wartawan yang sedang melakukan wawancara.
Baca juga: 36 Orang Ikut Pelatihan Penanggulangan Terorisme Bersenjata Biologis dan Kimiawi di Denpasar
“Awas kamu nulis macem-macem ya,” kata Wawa kepada wartawan satu persatu.
Saat mengatakan itu, Wawa juga mencubit tangan wartawan sebanyak dua kali meskipun tidak keras.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Denpasar mengatakan dari pertemuan hari ini, pihaknya ingin suasana di SMPN 5 Denpasar berlangsung kondusif.
Baca juga: Angkat Isu Krisis Air - Pencemaran Lingkungan, Mahasiswa Prodi Kriya Pameran di DNA Denpasar Bali
“Kita inginkan kondusif di SMP 5 ini, antara ibu (kepala sekolah, red), dewan, anak, dan orang tua murid. Yang jelas tidak ada masalah,” katanya.
Duaja menambahkan, terkait dengan usulan perbaikan wantilan padmasana di SMPN 5 Denpasar yang atapnya jebol akan dianggarkan pada perubahan 2023.
Duaja juga meminta kepada kepala sekolah untuk mengutamakan etika sesuai tupoksi menjadi guru.
“Ibunya jangan seperti ini, etika diutamakan seperti tupoksi guru,” katanya.
Pihaknya menambahkan, siswa pun akan dibina psikologisnya utamanya untuk anak-anak yang trauma.
“Anak-anak akan dibina psikologisnya, antara orang tua dan wali kelas yang melakukannya nanti,” kata Duaja. (*)
Berita lainnya di Berita Denpasar