Kuliner Bali

Kuliner Bali, Nasi Jinggo Kolong Meja Mak Ijah Denpasar, Sehari Habiskan Hingga 25 Kg Beras

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasi Jinggo kolong meja Mak Ijah yang berlokasi di Jalan Pulau Bungin, Gang Damar, Banjar Pitik Pedungan, Denpasar. - Kuliner Bali, Unik Nasi Jinggo Kolong Meja Mak Ijah Denpasar, Sehari Habiskan Hingga 25 Kg Beras

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Nasi jinggo merupakan kuliner khas Bali yang dikemas dengan daun pisang.

Meskipun porsi dari nasi jinggo ini kebanyakan sedikit, namun kuliner ini kerap diburu karena harganya yang murah dan tersedia hampir dimana-mana.

Biasanya lauk yang tersedia di nasi jinggo ini berisikan mie goreng, ayam suwir, tempe kecap dan sambal.

Biasanya nasi jinggo dijual dipinggir-pinggir jalanan Bali.

Baca juga: Kuliner Bali, Unik Ada Beach Club ‘Hago’ di Persawahan Denpasar Utara

Terdapat salah satu gerai nasi jinggo unik di Bali, yang menjual nasi jinggonya dibalik kolong meja.

Nasi jinggo ini diberi nama nasi jinggo ‘Mak Ijah’ yang berlokasi di Jalan Pulau Bungin, Gang Damar, Banjar Pitik Pedungan, Denpasar.

Ketika membeli nasi jinggo ini, pelanggan harus melongok ke kolong meja dan barulah bisa melihat pedagang ‘bersembunyi’ sambil menyiapkan pesanan nasi jinggo.

Ketika ditemui penggagas Nasi Jinggo Kolong Meja Selera Pedas Asli Pekalongan, Khotijah (65) mengatakan sudah lebih dari 10 tahun, Mak Ijah panggilan akrabnya, berjualan nasi jinggo di kolong meja.

Semuanya, kata dia, berawal dari dulunya pada saat mulai berjualan, ia harus sambil memomong bayi usia dua bulan.

Agar tetap bisa berjualan, ia memutuskan untuk menyiapkan pesanan sambil duduk di bawah kolong meja.

“Dulu ngajak anak kecil, biar bisa jualan, saya sambil duduk di bawah. Lihat itu anak saya usul ganti nama saja jadi nasi jinggo kolong meja, sebelumnya nasi jinggo muslim,” jelasnya, Selasa 13 Desember 2022.

Di atas mejanya sendiri, tersedia beragam keripik, gorengan, air mineral dalam bentuk kemasan gelas, serta sate-satean seperti sate telor, sate usus, dan sate ati rempelo dengan bumbu rendang yang medhok.

Sementara untuk nasi jinggonya, seperti ciri khas biasanya, nasi jinggo buatan Mak Ijah pun memiliki rasa sambal yang cukup pedas.

“Karena selera pedas, saya pakai cabai 5 kilogram, tomat cuma 1 kilogram. Jadi kalau tidak pedas, saya tidak enak,” katanya.

Satu porsi nasi jinggo yang ia jual, dibanderol mulai dari Rp 5 ribu.

Halaman
12

Berita Terkini