Pemilu 2024

Profil Partai Kebangkitan Nusantara Pimda Bali, Partai yang Memperoleh Nomor Urut 9 Pemilu 2024

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra
Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Pimda Bali, I Putu Indra Mandhala Putra. Sebut target PKN Pimda Bali merebut dua kursi DPR RI, 1 fraksi di DPRD tingkat I, dan 1 Fraksi di DPRD tingkat II.

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) memperoleh nomor urut 9 dalam Pemilu 2024.


Hal tersebut telah ditetapkan oleh KPU RI saat acara pengundian dan penetapan nomor urut partai politik peserta Pemilu 2024 di Jakarta pada Rabu 14 Desember 2022 lalu.


Berdasarkan data yang diperoleh dari laman resmi KPU RI pada Jumat 16 Desember 2022, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) telah memiliki pengurus di 34 provinsi di Indonesia.

Baca juga: Partai Buruh Peroleh Nomor Urut 6 Pemilu 2024, Ini Profil Partai Buruh Exco Bali


Lantas bagaimana susunan pengurus Partai Kebangkitan Nusantara Pimda Bali? 


Ketua : I Putu Indra Mandhala Putra


Wakil Ketua : Anak Agung Alit Putra 

Wakil Ketua : Putu Hendra Kusuma


Sekretaris : Kadek Cita Ardana Yudi

Wakil Sekretaris : Kadek Septianingsih

Baca juga: Rai Mantra Akan Berlaga di Pemilu 2024, Perebutkan Kursi DPD RI


Wakil Sekretaris : Muhamad Nofrizal Trisubeqi


Bendahara : Singgih Gunawan


Wakil Bendahara : Anak Agung Ayu Ratih Sthiti


Wakil Bendahara : Sulis Ayu Lestari


Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) mengambil lambang burung garuda berwarna merah, dengan mulut terbuka.


Di belakang burung garuda, terdapat warna merah sebanyak 5 garis, dan warna putih sebanyak 4 garis.

Baca juga: 90 Calon PPK Kota Denpasar Pemilu 2024 Masuk Tahap Tes Tertulis, 4 Peserta Tidak Hadir


Pasalnya, warna merah dan putih tersebut diadopsi dari bendera Kerajaan Majapahit ketika ingin berperang.

“Kita mengambil lambang burung garuda dengan mulut terbuka. Artinya kita siap bersuara terus untuk kepentingan masyarakat.”


“5 garis merah, dan 4 garis putih. Itu dari Kerajaan Majapahit ketika ingin berperang. Awalnya kita berencana menggunakan merah putih saja, tapi karena ada aturan tidak boleh menyamai lambang negara, kami tidak jadi,” jelas Indra Mandhala saat ditemui Tribun Bali pada Jumat 16 Desember 2022.


Partai Kebangkitan Nusantara pertama kali mendeklarasikan diri sebagai partai politik pada 28 Oktober 2021 yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.


Pria yang dulunya menjadi Sekretaris DPD Partai Hanura Provinsi Bali itu menuturkan, PKN terbentuk lantaran ingin menjaga budaya nusantara dan membangkitkan kembali kejayaan Indonesia yang pada zaman kerajaan pernah berjaya.


Ia menilai, saat ini budaya Indonesia tengah berada di tahap kritis. Seperti misalnya terjadi pergeseran patron budaya nusantara.


Kendati memiliki visi menjaga budaya nusantara, PKN disebut tidak anti terhadap budaya asing.

“Yang pertama jelas untuk mengisi ruang-ruang kosong. Perjuangan kenusantaraan Indonesia ini kan udah dalam tahap kritis. Kita lihat dari bergesernya patron-patron budaya nusantara kita.”


“Sudah banyak ditinggalkan (budaya). Dulu kita belajarnya Tari Bali, sekarang sudah beda. Kita tidak anti budaya luar, tapi jangan sampai jati diri bangsa kita itu ditinggalkan dan dilupakan,” jelas Indra Mandhala kepada Tribun Bali.


Pergerakan Partai Kebangkitan Nusantara diawali dengan penyerahan SK kepada masing-masing Pimda di 34 Provinsi di Indonesia.


Untuk Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Pimda Bali, SK diserahkan dari Pimnas (Pimpinan Nasional) pada Januari 2022 lalu. Namun, mandat pembentukan Pimda Bali telah dilakukan pada November 2021.

Selanjutnya, pembentukan dan penyerahan SK kepada PKN Pimcab (Pimpinan Cabang) Kabupaten/Kota di Bali berlangsung pada Februari 2022.


Kendati memperoleh SK pada Februari 2022, Indra Mandhala menyebut, pergerakan Partai Kebangkitan Nusantara di Bali telah dilakukan jauh sebelumnya.


Hal tersebut dilakukan guna mempersiapkan diri untuk menjadi partai politik peserta Pemilu 2024.


Pembentukan Pimcab Partai Kebangkitan Nusantara di Bali bukan tanpa halangan.


Indra Mandhala yang juga berprofesi sebagai Notaris itu menuturkan, pembentukan Pimcab Partai Kebangkitan Nusantara di Kabupaten Bangli sempat mengalami kendala.


Tantangan yang dialami seperti misalnya kesulitan untuk meyakinkan masyarakat tentang Partai Kebangkitan Nusantara lantaran dianggap partai baru.


“Kendalanya pasti susahnya meyakinkan orang. Kita waktu itu yang paling lambat ada di Kabupaten Bangli. Ya namanya problematika partai baru pasti itu ya,” tambah Indra Mandhala.


Menatap Pemilu 2024, Partai Kebangkitan Nusantara Pimda Bali memiliki sejumlah target diantaranya 2 kursi DPR RI, 1 fraksi di DPRD Provinsi Bali, dan 1 fraksi di masing-masing DPRD Kabupaten/Kota.

Pasalnya, Gede Pasek Suardika selaku Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara akan berlaga pada Pemilu 2024 untuk memperebutkan kursi DPR RI.


Selain itu, I Putu Indra Mandhala Putra selaku Ketua PKN Pimda Bali juga akan memperebutkan kursi DPR RI Pemilu 2024.


“Target kursi DPR RI jelas. Itu target dua (kursi), tapi minimal 1 harus masuk. Yang jelas petarungnya sudah pasti ada. 1, Pak Pasek (Gede Pasek Suardika), dan saya juga pasti maju. Untuk DPRD provinsi 1 fraksi, seluruh kabupaten/kota 1 fraksi,” pungkas Indra Mandhala.


Saat ini, Partai Kebangkitan Nusantara Pimda Bali tengah menyusun bakal calon legislatif yang nantinya akan bertarung pada Pemilu 2024. (*)

 

 

Berita lainnya di Pemilu 2024

Berita Terkini