Berita Jembrana

Kasus Pemerkosaan Anak di Melaya, P2TP2A Jembrana Berikan Pendampingan dan Perlindungan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi - Kasus Pemerkosaan Anak di Melaya, P2TP2A Jembrana Berikan Pendampingan dan Perlindungan

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jembrana sangat menyayangkan dengan terjadinya kasus persetubuhan anak di bawah umur yang menimpa anak berusia 16 tahun di Kecamatan Melaya, Jembrana.

Pihaknya akan turun langsung ke rumah korban untuk memberikan pendampingan dan perlindungan. Terutama untuk pendampingan psikologi kepada korban, sebut saja Mawar.


Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jembrana, Ida Bagus Panca Sidarta mengakui telah menerima informasi terkait kasus tersebut. Ini merupakan kasus yang pertama terjadi di Jembrana pada tahun ini. 

Baca juga: Dua Pria Dilaporkan Rudapaksa Remaja 16 Tahun di Jembrana, Tangan Korban Diikat Tali Pelepah Pisang

"Tahun ini, kasus yang di Kecamatan Melaya ini pertama kali," katanya saat dikonfirmasi, Senin 23 Januari 2023.


Menurut Panca Sidarta, pihaknya bersama kawan lainnya akan terjun langsung ke lokasi secepatnya.

Selasa 24 Januari 2023 besok, pihaknya akan datang ke rumah korban untuk melakukan pendampingan dan juga perlindungan. Pendampingan psikologi akan diberikan terhadap korban. 


"Kita sudah koordinasi, rencananya besok langsung turun ke lokasi dulu," tegasnya.

Baca juga: Dua Pria Dilaporkan Rudapaksa Remaja 16 Tahun di Jembrana, Tangan Korban Diikat Tali Pelepah Pisang


Disinggung mengenai pemberian perlindungan terhadap korban untuk mengantisipasi adanya intimidasi dari pihak lainnya, Panca mengakui pihaknya akan turun ke rumah korban terlebih dahulu untuk pendampingan.

Hasil pendampingan tersebut nantinya akan menentukan apakah korban perlu dibawa ke semacam tempat/rumah aman untuk menghindari adanya tekanan atau intimidasi, terutama dari pihak terduga pelaku.

Sebab, hasil pendampingan akan mengetahui situasi dan kondisi korban di rumahnya.


"Kita tunggu perkembangannya. Jika memang diperlukan kita akan arahkan ke tempat aman," ungkapnya.

Baca juga: Sempat Bersenggolan, Sebuah Truk Kuning Terperosok ke Got, Terpaksa Banting Setir di Jembrana


Menurutnya, meskipun saat ini belum ada semcam rumah aman di Jembrana, pihaknya akan mengupayakan berkoordinasi dengan instansi terkait.

Sehingga, tempat tersebut nantinya akan menjadi tempat yang benar-benar aman, khususnya untuk korban yang melibatkan perempuan.

Misalnya, korban kasus persetubuhan anak di bawah umur seperti ini. 


Selain ke rumah aman, kata dia, pihaknya juga akan melibatkan aparat di desa. Seperti Kelian Banjar maupun Pecalang Desa akan dilibatkan untuk memantau dan memberikan perlindungan di lingkungan rumahnya.

Baca juga: Ular Piton 1,5 Meter Masuk Dapur Warga, Warga Jembrana Diimbau Waspada Hewan Liar Masuk Rumah 

Halaman
12

Berita Terkini