Berita Denpasar

Siswa dan Guru SDN 2 Padangsambian Denpasar Masih Trauma Akibat Jebolnya Plafon

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksanaan perbaikan plafon SDN 2 Padangsambian, Denpasar, Bali, yang jebol, Selasa 31 Januari 2023.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jebolnya plafon SDN 2 Padangsambian Jalan Kebo Iwa Padangdambian Kaja Denpasar masih menyisakan trauma bagi siswa.


Tak hanya siswa, guru pun masih mengalami trauma terkait jebolnya plafon tersebut.


Hal tersebut diungkapkan salah seorang guru Siluh Kade Siti Hayati saat ditemui di SDN 2 Padangsambian pada Selasa, 31 Januari 2023.

Baca juga: Plafon SDN 2 Padangsambian Denpasar Jebol, Disdikpora Evaluasi Terkait Penggunaan Gipsun


Siluh menceritakan kejadiannya pada Sabtu, 28 Januari 2023 sekitar pukul 09.00 Wita.


Ketika itu, siswa kelas II sedang belajar di dalam kelas.


"Saat itu memang hujan lebat, tapi tidak ada tanda-tanda, tiba-tiba jebol dan ambruk sekalian," jelasnya.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Denpasar Catat Klaim Beasiswa Januari-Desember 2022 Capai Rp 2 Miliar Lebih


Kepanikan pun terjadi dan guru berlarian mengevakuasi siswa.


"Beruntung siswa selamat, hanya ada satu siswa yang lecet ringan. Karena gipsun kan hancur langsung," katanya.


Ia mengatakan, sebelum plafon ruang kelas jebol, terlebih dahulu plafon depan kelas yang jebol beberapa minggu sebelumnya.

Baca juga: Instalasi Perang Rakyat Bali Dihadirkan di Dharmanegara Alaya Denpasar dalam Bentuk Parodi


Siluh mengatakan ruangan yang plafonnya jebol digunakan oleh siswa kelas I, II, dan III.


Sementara siswa kelas IV, V, dan VI meminjam tempat di SDN 12 Padangsambian.


Hal tersebut karena adanya renovasi sekolah.

Baca juga: Bobol ATM Dua Teman Kos, Perempuan di Denpasar Diciduk Polisi, Kasus Berakhir Damai Usai Mediasi


Pasca kejadian jebolnya plafon, siswa kelas I, II, dan III belajar daring.


Siluh menambahkan, siswa saat ini masih trauma terkait kejadian ini, begitu juga guru.


"Anak-anak masih trauma, dan guru saja masih. Saya saja masih takut-takut, makanya sampai pindah ruangan," katanya.

Baca juga: Perayaan Festival Imlek Bersama di Gelar di Gajah Mada Denpasar, Ada Pengalihan Arus Lalu Lintas


Sebelumnya plafon di kelas lain juga pernah jebol pada tahun 2022 lalu.


Namun saat itu tidak ada aktivitas siswa di kelas yang jebol.


Sementara gedung ini merupakan gedung yang baru direhab 2019 lalu.

Baca juga: Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar Gelar Aksi Sosial di Serangan dan SMPN 11 Denpasar


Saat ini tukang sudah mulai melakukan perbaikan.


Di mana plafon gipsun yang jebol akan diganti dengan triplek.


Sementara itu, dikonfirmasi Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Denpasar, AA Gede Wiratama mengatakan kejadian tersebut terjadi secara tiba-tiba.

 

"Tiba-tiba saja tidak ada hujan tidak ada angin langsung jebol plafonnya," kata Wiratama saat dikonfirmasi Senin petang.


Dari kejadian tersebut satu orang siswa mengalami luka ringan yakni tergores.


Wiratama menambahkan, ruangan yang plafonnya jebol hanya satu ruang kelas.


"Memang digabung mereka karena ada persiapan perehaban. Jadi satu ruangan itu dipakai oleh tiga kelas," katanya.


Terkait kejadian tersebut pihaknya akan melakukan evaluasi terkait pemakaian gipsun sebagai plafon.


Karena gipsun menurutnya sangat rentan digunakan plafon.


Sementara untuk perbaikan sudah dimulai.


"Mungkin 3 atau 4 hari ke depan ini sudah selesai perbaikannya dan bisa dipakai kembali," katanya. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Denpasar

 

Berita Terkini