TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Badung, mewanti-wanti pemuda untuk tidak keluar batas desa adat, dalam mengarak ogoh-ogoh di hari pangerupukan 21 Maret 2023.
Selebihnya tidak mengonsumsi minuman keras yang membahayakan diri sendiri.
Imbauan itu pun ditegaskan Kadisbud I Gde Eka Sudarwitha, pada Jumat 17 Maret 2023.
Diakui, semua itu dilakukan demi terciptanya suasana damai dan aman saat pelaksanaan Nyepi keesokan harinya.
Baca juga: Sambut Hari Raya Nyepi 2023, RedDoorz Bali Bersihkan Area Pantai Legian Bersama LPM Legian
Baca juga: Jelang Nyepi Terjadi Tren Peningkatan Meninggalkan Bali Melalui Bandara, Ini Kata Angkasa Pura I
“Kita imbau agar pemuda saat mengarak ogoh-ogoh, dalam wewidangan atau wilayah desa adat masing," katanya.
Pihaknya mengaku, sudah berkoordinasi dengan prajuru di desa adat agar pengarakan ogoh-ogoh tidak keluar dari wilayah desa adat. Sehingga tidak ada masalah atau ketersinggungan.
"Sekehe teruna pasti sudah mengerti, karena ini kesenian, makanya pragmen akan dilaksanakan di masing-masing desa. Sehingga acara pangerupukan di Badung meriah di setiap desa," ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, imbauan itu juga disampaikan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Namun pihaknya pun yakin, para pemuda yang akan melakukan pengarakan ogoh-ogoh akan tertib dan bersikap dewasa demi kenyamanan bersama.
"Kami yakin pemuda di Bandung bisa tertib melaksanakan pengarakan ogoh-ogoh dengan tertib," tegasnya lagi.
Sementara aparat kepolisian resort Badung, juga akan menggelar pasukan pada malam pangerupukan.
Diharapkan pangerupukan berjalan sesuai harapan.
"Untuk pemantauan dan memastikan keamanan pasti ada gelar pasukan," kata Kasi Humas Polres Badung Iptu Ketut Sudana.
Pihaknya juga mengakui, untuk memastikan pemuda tidak mabuk-mabukan saat melakukan pengarakan ogoh-ogoh, personil Polres Badung dan juga polsek, rutin menyambangi pemuda di banjar-banjar.
Para pemuda diimbau agar tidak mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebih.
"Kita sudah rutin melakukan pemantauan pada tempat-tempat keramaian, khususnya pemuda yang membuat ogoh-ogoh di banjar," imbuhnya. (*)