Pemilu 2024

Satu-Satunya Bacalon DPD RI Perempuan, Niluh Djelantik Tak Gentar Hadapi Dominasi Patriarki!

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra
Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

 Niluh Djelantik usai menyerahkan berkas pendaftaran ke KPU Bali.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Niluh Djelantik menyerahkan berkas pendaftaran, menjadi calon anggota DPD RI ke KPU Bali pada Rabu 10 Mei 2023.

Niluh Djelantik merupakan bacalon DPD RI ketiga belas, yang menyerahkan berkas pendaftaran ke KPU Bali di masa pendaftaran yang telah memasuki hari kesepuluh ini.

Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Bali, ia menjadi satu-satunya perempuan dalam perebutan kursi senator pusat itu.

Menanggapi hal tersebut, Niluh Djelantik mengatakan, memperjuangkan kepentingan masyarakat Bali adalah hak semua orang.

Sehingga dalam prosesnya, gender bukan menjadi sebuah persoalan.

Baca juga: Daftar Bacaleg, Empat Perbekel Mengundurkan Diri

Baca juga: Dua Incumbent Dicoret! Besok PDIP Libatkan 400 Massa Daftar Bacaleg ke KPU di Tabanan

Niluh Djelantik merupakan bacalon DPD RI ketiga belas, yang menyerahkan berkas pendaftaran ke KPU Bali di masa pendaftaran yang telah memasuki hari kesepuluh ini. Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Bali, ia menjadi satu-satunya perempuan dalam perebutan kursi senator pusat itu. ((Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra))

Bahkan, Niluh Djelantik yang merupakan mantan politisi NasDem itu mengaku tak mau mengambil keuntungan dari sosoknya sebagai perempuan.

Sementara itu, berdasarkan Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang dirilis KPU Bali, jumlah pemilih berjenis kelamin perempuan di Bali mencapai lebih dari 50 persen.

“Memperjuangkan hak rakyat bali adalah hak semua orang. Terlepas apakah dia laki-laki atau perempuan.

Sebagai bacalon anggota DPD perempuan, kita tidak mengambil sikap seolah-olah itu menjadi keuntungan semata. Tidak sama sekali,” tegasnya kepada Tribun Bali.

Niluh Djelantik tak ingin dirinya dikotomi sebagai sosok yang hanya memperjuangkan kaum perempuan.

Pasalnya, manuver yang dilakukannya bersifat general yang menyentuh kaum laki-laki maupun perempuan.

“Lebih dari 50 persen pemilih di Bali itu perempuan. Apakah seorang perempuan tidak berhak memperjuangkan perempuan lainnya.

Bapak-bapaknya juga akan berpikir sama. Selama masa pandemi, satu-satunya orang yang memperjuangkan kami, mempromosikan kami adalah seorang Niluh Djelantik.

Jadi kita tidak lagi membicarakan gender,” tambahnya.

 Niluh Djelantik usai menyerahkan berkas pendaftaran ke KPU Bali. (Ida Bagus Putu Mahendra/Tribun Bali)

Bahkan, Niluh Djelantik akan berkomunikasi dengan 17 bacalon lainnya agar berkompetisi secara fair.

Halaman
12

Berita Terkini