Berita Klungkung

Bupati Klungkung Akan Ubah SOP Penanganan Rabies, Ayah Ni Made K: Saya Sampai Sempat Gebrak Meja

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi rabies - Bupati Klungkung Akan Ubah SOP Setelah Kematian Bocah 6 Tahun, Ayah Made K Gebrak Meja Saat Anaknya Tak Divaksin

Namun di puskesmas, Ni Made K tidak mendapat VAR karena anjing yang menggigit merupakan anjing peliharaan.

Ia diminta untuk observasi anjing selama 15 hari.

Jika anjing mati dalam rentang waktu tersebut, baru kemudian akan diberikan VAR.

"Saya sampai sempat gebrak meja. Tapi katanya SOP, saya tidak bisa berbuat banyak. Saya pulang bawa anak saya seperti ngambul tidak dapat VAR," ungkapnya.

Ardinata dan keluarganya selalu menanyakan keadaan anjing yang menggigit putrinya itu ke tetangganya.

Kata tetangganya, anjing itu masih hidup. Agar tidak galak, anjing itu katanya diberikan ragi.

Pemiliknya menganggap anjing itu galak karena birahi.

"Katanya anjing itu galak karena birahi. Lalu saya tanya anjing itu katanya dipindahkan ke tegalan," jelasnya.

Selama itu, tetangganya tidak memberitahu anjingnya itu mati.

Sedangkan kondisi anaknya masih baik-baik saja.

Adinatha merasa cukup tenang.

"Ternyata anjing itu sudah mati entah dari kapan. Kalau saya diberi tahu anjing itu mati, pasti saya akan larikan anak saya untuk mendapatkan VAR," jelasnya.

Ni Made K kemudian mengeluh sakit pada Minggu 28 Mei 2023. Ia tidak mau minum.

Bahkan saat diberikan minum air seperti orang tersedak lalu muntah-muntah disertai air liur. Ia pun bergegas membawa anaknya ke RSUD Klungkung.

"Pada dini hari kami bawa ke UGD. Kami antar naik sepeda motor, dan anak kami seperti melawan saat terkena udara. Lalu muntah-muntah dan mulutnya mengeluarkan air liur putih," ungkap Adinatha.

Halaman
1234

Berita Terkini