TRIBUN-BALI.COM - Senyum sumeringah terpancar dari wajah Imadudin Bin. Hasbullah.
Kakek berusia 70 tahun, warga yang tinggal di Desa Kampung Gelgel, Kabupaten Klungkung, Bali.
Menabung belasan tahun dari penghasilan sebagai marbot masjid, akhirnya ia bisa mewujudkan mimpi naik haji ke Kota Suci Mekkah pada tahun ini.
Imadudin menjadi satu dari 25 calon jemaah haji dari Kabupaten Klungkung, yang diberangkatkan ke Kota Suci di Mekkah.
Sudah belasan tahun ia merawat Masjid Nurul Huda di Desa Kampung Gelgel, dan akhirnya bisa naik haji di usia senjanya.
Baca juga: Kasus Narkotika & Obat Terlarang di Jembrana Naik Drastis! Pegawai & PNS Pemkab Jembrana Terlibat!
Baca juga: Kadisdik Bali Sebut Juknis PPDB, Masih Sama Dengan Tahun Sebelumnya, Sudah Buka Posko Pengaduan
Usia yang sudah lanjut, tidak membuatnya kehilangan mimpi untuk dapat berangkat naik haji.
Penghasilannya merawat masjid selama bertahun-tahun, ia tabung untuk bisa mewujudkan mimpinya tersebut.
"Sudah belasan tahun saya sebagai marbot masjid. Penghasilan saya tabung untuk bisa berangkat naik haji," ungkap Imadudin belum lama ini.
Sebagai marbot masjid, Imadudin biasanya datang paling awal ke masjid.
Ia memastikan masjid bersih, sebelum dikunjungi umat. Ia juga sempat terjatuh saat bertugas di masjid, dan harus beristirahat dalam waktu yang cukup lama.
Selain sebagai marbot masjid, Imadudin juga banting tulang sebagai buruh bangunan.
Semua itu dilakoninya karena tekadnya untuk bisa naik haji. Selama ini Imanuddin tinggal bersama keponakannya, yang selalu mendukung
Imanuddin untuk dapat mewujudkan mimpinya itu.
Penghasilannya ia serahkan keponakannya, untuk dikumpulkan sebagai biaya naik haji.